Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Bagasi Sale, Yuk!

Kompas.com - 04/02/2010, 19:57 WIB

KOMPAS.com - Harga barang yang semakin hari semakin mahal, membuat banyak orang memilih alternatif belanja selain di mal. Bazaar, distro, garasi sale, menjadi pilihan yang dicari orang. Nah, Anda bisa merebut peluang usaha di sini. Kalau Anda ingin berdagang secara mobile dengan modal kecil, silakan menggelar bagasi sale.

Pada dasarnya, konsep bagasi sale ini tak jauh beda dengan garasi sale. Biasanya, istilah garasi sale dipakai untuk menyebut usaha yang khusus menjual produk-produk second hand tapi dengan kualitas yang masih baik dan dijual dengan harga sangat terjangkau. Dulu, lokasi penjualan garasi sale biasanya di garasi atau teras rumah, tapi kini konsep ini juga dipakai di acara-acara bazaar.

Nah, bagasi sale hadir seiring dengan makin kreatifnya orang menarik konsumen. Bila pada garasi sale Anda yang menunggu konsumen datang ke rumah, kalau bagasi sale Anda yang mendatangi konsumen. Istilahnya jemput bola. Lebih praktis dan fleksibel ketimbang berjualan di garasi rumah.

Tepat sasaran
Sesuai namanya, bagasi sale tak membutuhkan tempat tertentu, seperti toko atau gerai untuk memasarkan produk dagangan. Cukup digelar di bagasi mobil. Anda bisa membawa barang dagangan keliling kampus atau perkantoran. Atau kalau mau menghemat biaya bensin, Anda bisa menyewa tempat parkir yang letaknya strategis, di depan kampus atau perkantoran yang cukup ramai.

Selain itu, untuk meluaskan pangsa pasar, Anda juga bisa ikut serta dalam kegiatan bazaar atau pasar kaget yang kini sedang marak. Biasanya biaya yang ditarik untuk mengikuti bazaar ini jauh lebih murah ketimbang menyewa stan yang disediakan panitia. Karena stan Anda adalah mobil sendiri.

Perlu juga diperhatikan adalah penentuan target market atau sasaran dari barang yang akan dijual. Sebab, space bagasi mobil yang tak terlalu besar, tak memungkinkan untuk membawa banyak barang dagangan. Lain halnya dengan garasi. Anda bisa menjual apa saja di sini, dari baju, buku, hingga furnitur.

Karena itu, Anda perlu melakukan survei kecil-kecilan, kira-kira apa asih yang dibutuhkan konsumen. Bila target marketnya perempuan kantoran, Anda bisa membawa pakaian, setelan, sepatu dan aksesori pelengkapnya. Kalau pun mau menjual pernik interior rumah, pastikan barang-barang tersebut berukuran mini.

Good quality
Apa pun produk yang Anda lungsurkan, jangan lupa perhatikan kualitasnya. Meskipun Anda menjual barang pribadi yang sudah tak terpakai lagi, tapi tak berarti Anda bisa menjual semua barang bekas Anda. Misalnya saja menjual pakaian. Sebaiknya pilih pakaian-pakaian yang baru Anda kenakan 2-3 kali dengan kualitas warna dan bahan yang masih bagus. Kalau perlu, dry clean atau cuci terlebih dulu semua pakaian.

Begitu juga dengan tas dan sepatu. Kalau perlu reparasi lagi sebelum Anda pajang. Ingat, menjual produk baru saja perlu ada daya tariknya, apalagi menjual produk second hand. Semakin menarik produk Anda, tentu semakin banyak konsumennya.

Minim risiko
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah soal harga. Karena produk yang Anda jual adalah produk second hand, tentu tak bisa pasang harga tinggi untuk menjualnya. Biasanya, produk second hand dijual dengan harga 50 persen hingga 70 persen lebih murah dari harga aslinya, tergantung dari kualitasnya.

Jika Anda ingin eksis di bisnis ini Anda bisa mengakalinya dengan membeli barang-barang bekas di tempat lain untuk menambah stok barang Anda. Jadi tak melulu mengandalkan koleksi Anda. Atau variasikan produk second hand dengan barang baru. Karena tidak semua pembeli ingin membeli barang second hand. Dan barang Anda pun jadi lebih variatif. Selain itu, agar dilirik konsumen, dandani mobil Anda biar terlihat unik dan tampil beda.

(Bestari Kumala Dewi/CHIC)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com