Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kecewa, Bupati Ingkar Janji

Kompas.com - 07/02/2010, 19:11 WIB

GARUT, KOMPAS.com - Sebanyak 349 kepala keluarga (KK) atau sekitar 1.745 warga korban banjir di kecamatan Garut Kota, merasa dikecewakan janji politik bupati Aceng H.M Fikri dan wakilnya R. Dicky Candra.

"Mereka saat berkampanye pernah menjanjikan perbaikan saluran air, ternyata hingga berlangsung setahun lebih pemerintahannya, belum juga dipenuhi," ungkap penduduk setempat termasuk Sutarna (52), penduduk Ciwalen, Minggu (7/2/2010).

Saat bupati Aceng H.M Fikri meninjau lokasi banjir, antara lain menyatakan prihatin dan kembali menjanjikan segera mengupayakan perbaikan drainase supaya bisa memenuhi derasnya kapasitas debet air.

Sementara itu camat Garut Kota H. Nurdin Yana, MH menyatakan, tersebarnya tumpukan sampah rumah tangga, sampah kebun serta limbah penyamakan kulit warga kota, penyebab sekitar 349 rumah penduduk pada tiga kelurahan terendam banjir dari luapan sungai Cigulampeng dan Ciwalen.

"Selain itu akibat terjadinya penyempitan, pendangkalan dan kecilnya gorong-gorong pada kedua sungai tersebut, serta terdapat segmen sungai belum ber-keermeer menyebabkan rentan erosi juga adanya rembesan air dari bawah keermeer sungai Ciwalen saat diguyur hujan deras," katanya.

Sehingga tiga kelurahan di wilayahnya, Jumat (5/2) terendam banjir berketinggian 40 cm hingga diatas 100 cm, terdiri kelurahan Ciwalen terdapat 65 rumah terendam di RW. 08,09,10 dan 11, disusul 200 rumah di kelurahan Regol, RW. 18,17 dan 12 serta 84 rumah terendam di kelurahan kota Wetan pada RW. 01,02,15 dan RW. 20.

Selain seluruh korban bersama harta bendanya dievakuasi ke rumah saudara dan tetangga terdekat, juga dilakukan pemasangan karung berisi tanah agar mengurangi debet air ke perkampungan, masih disiagakannya ronda malam serta berkoordinasi dengan Dinsosnakertrans kabupaten guna mendapatkan bantuan sandang dan pangan.

Camat Nurdin Yana juga mengharapkan, agar institusi teknis Pemkab setempat segera memperbaiki keermeer pada aliran sungai Ciwalen dan Cigulampeng, yang telah berusia diatas 26 tahun.

Secepatnya dilakukan perbaikan alat pengatur debet air sungai Ciwalen, juga menyeruklan masyarakat supaya tidak membuang sampah ke sungai, melainkan pada tempatnya.

Dikatakannya, sebelum terjadinya terjangan banjir besar pihaknya telah menghubungi Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan (SDAP) setempat, namun harapannya untuk segera dilakukan pengerukan sungai dangkal serta pembersihannya belum dipenuhi.

Padahal setiap hari, mulai pukul 11.00 WIB kabupaten Garut bercuaca sangat mendung disertai hujan deras hingga menjelang tengah malam.

Sementara itu, kondisi drainase pada kiri dan kanan ruas jalan di perkotaan pun kerap dipenuhi tumpukan sampah mengakibatkan airnya membanjiri ruas badan jalan, termasuk pada ruas jalan protokol dan Jl. Pembangunan di depan kantor bupati dan wakil bupati serta komplek perkantoran Setda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com