Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MENIKMATI KOES PLUS "RASA BARU"

Kompas.com - 17/02/2010, 16:15 WIB

"Terus Mbah... terus." Demikian teriakan penonton kepada Yon Koeswoyo (69), seusai vokalis grup band legendaris Koes Plus itu menyanyikan lagu ke-20 dalam penampilannya di Rumah Makan Ciptarasa, Purwokerto, Senin (15/2) malam. "Teras terus teras terus. Lek aku semaput yaopo," balas Yon yang disambut tawa ratusan penonton yang hadir.

Malam itu, Yon tetap tampil setia dengan mengusung bendera Koes Plus. Tak ada Yok, Nomo, maupun Murry lagi - yang sudah lama mengundurkan diri. Sang vokalis ini ditemani tiga anak muda yang sejak 2004 menjadi personel terkini Koes Plus. Mereka adalah Danang (gitar/organ), Seno (bas/vokal), dan Soni (drum).

Meski demikian, cita rasa Koes Plus "lama" yang melegenda serasa tak hilang. Hal ini terasa dari 25 lagu yang dipersembahkan Yon dan kawan-kawannya Koes Plus "era baru" pada malam itu.

Ratusan penonton yang hadir di rumah makan tersebut seperti diajak kembali ke masa keemasan Koes Plus pada dekade 1960-an hingga awal 1980-an.

Suara Yon yang memang mendominasi sebagian besar lagu-lagu hit Koes Plus, seperti Kembali ke Jakarta, Kapan Kapan, Hari yang Sepi, dan Kisah Sedih di Hari Minggu, menjadikan aroma Koes Plus tak lekang, meskipun hanya ada satu personel asli Koes Plus dalam grup band yang tampil malam itu.

Penampilan Yon yang didukung Danang, Seno, dan Soni, yang rata-rata masih bayi bahkan belum lahir saat Koes Plus dalam puncak kejayaannya di awal 1970-an. Ketiga personel itu mampu menempatkan diri sebagai penyelaras aroma Koes Plus dengan sedikit sentuhan gaya permainan masa kini.

Gaya mereka yang layaknya anak band masa kini justru membangun cita rasa baru bagi penampilan Koes Plus era baru.

Suara Seno yang ringan mengingatkan penonton malam itu akan sosok Yok Koeswoyo, khususnya saat menyanyikan lagu Cinta Mulya. Demikian pula dengan permainan bas dari Seno yang ringan dan tak berbelit, menghadirkan nuansa sederhana namun membuai khas alunan harmony rhythm Koes Plus lama.

Santai dan komunikatif

Yang tak kalah unik malam itu adalah gaya panggung Yon yang santai dan komunikatif. Setiap jeda lagu, tak segan-segan Yon mengajak ngobrol santai penonton dengan bahasa Jawa.

Tak jarang, Yon menimpali celotehan penonton sekenanya dengan gaya Jawa timuran. Timpalan Yon pun mengundang tawa penonton.

"Kesel ...leren disit Mbah," teriak penonton menggoda Yon yang mulai tampak berkeringat. Namun teriakan penonton malah disambut dengan enteng oleh Yon dengan jawaban, "Kesel? Ora urusan kesel."

Banyak penonton yang malam itu memanggil Yon dengan sebutan Mbah atau kakek. Maklum, Yon kini sudah tak muda lagi. Lelaki kelahiran Tuban, Jawa Timur, itu kini sudah memasuki usia 69 tahun. Kulit pada wajah, tangan, dan lehernya yang keriput seakan tak memungkiri usianya yang kian merambat senja.

Namun, semua itu tak dapat mengerem semangat Yon untuk selalu tampil prima dengan lagu-lagu lamanya. Malam itu, Yon membuktikan kemampuan vokalnya.

Berteriak, melengking, atau mengambil suara-suara rendah masih mampu dilakukannya dengan nyaris sempurna-meski harus memainkan 25 lagu malam itu. Seakan dia tak rela membiarkan lagu-lagu Koes Plus dimainkan dengan cara "biasa" walau kini harus diramunya dengan rasa baru. (M Burhanudin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com