JAKARTA, KOMPAS.com -- Ada yang membuat master of ceremony (MC) kawakan Kris Biantoro (71) prihatin belakangan ini. Kris menilai, MC zaman sekarang kurang mau belajar.
"Saya selalu bersyukur. Indonesia, setelah ada televisi ini, dunia entertainment terbuka lebar pada tahun 1970-an," kata Kris membuka perbincangannya dengan Kompas.com di kantor Redaksi Kompas.com, Jakarta, Selasa (23/2/2010).
Selama beberapa dekade itu pula Kris banyak mengamati perkembangan artis-artis dalam negeri. "Sekarang memang sudah banyak yang berubah. Belum apa-apa, sudah minta disebut artis. Belum lagi jadi artis, sudah minta disebut selebritis, malah sekarang trennya jadi diva," ujar penyanyi yang juga bermain film ini.
Begitu pula untuk profesi MC, Kris menilai saat ini banyak pihak yang salah medefinisikan profesi MC. "Nah, sekarang, belum apa-apa, sudah disebut MC. Padahal, sebelum itu ada announcer, ada host, ada presenter, dan master of ceremony. Nah, master of ceremony inilah yang menjadi roh dari suatu acara," jelasnya.
Dicontohkan Kris, seseorang belum bisa disebut MC jika pengetahuannya terbatas. "Misalkan, ada acara musik di televisi dan MC-nya hanya mengatakan 'Saya mengenal penyanyi ini di tahun 1975, dia masih cantik luar biasa', dari situ dia tidak akan belajar apa-apa," ujar Kris. "Lain halnya kalau dia bisa komentari lagu 'Kopral Jono', 'Ini kok kopral diojo-ojoki'," sambungnnya dengan canda.
Tak sampai di situ saja, ia mengkritik perkembangan MC zaman sekarang. "Sekarang yang juga menjadi hal penting adalah bahasa. Sekarang orang Indonesia itu banyak yang sulit membedakan antara 'kami' dengan 'kita'," ujarnya lagi. "Jadi, 'kita nanti akan datang'. Lho saya kan enggak ikut, jadi jangan pakai kata 'kita'," tambahnya mencontohkan.
Lanjut Kris, "Jadi, saya pernah mengamati mereka ini. Pernah saya tanyakan juga, ada acara yang setengah jam dikurangi iklan, di situ presenter bilang 'oke' hampir 200 kali. Penonton, oke; sudah siap, oke; musik, oke. Semuanya pakai oke," selorohnya.
Menurutnya, pergeseran nilai itu disebabkan oleh kurangnya minat belajar MC zaman sekarang. "Terlalu mudah buat mereka, sampai tidak mau belajar. Mungkin, karena iming-iming duit yang besar. Ini yang membuat saya prihatin," ucapnya.
Kris berharap, MC zaman sekarang mau kembali belajar tentang hal-hal yang semestinya dimiliki oleh seorang MC. "Saya mengimbau anak-anak itu untuk belajar, karena sekarang acara musik sudah mulai dari jam tujuh sampai jam 10 pagi itu, tapi hanya teriak-teriak saja. Apakah begini dunia hiburan Indonesia?" tutupnya. (C7-09)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.