Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joy Tobing: Aku Tak Dicuci Otak ataupun Diguna-guna

Kompas.com - 25/03/2010, 16:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyanyi Joy Tobing mengungkapkan bahwa pernikahannya dengan  Daniel Sinambela di salah satu gereja di Jakarta pada 1 Maret 2010 didasari cinta dan persetujuan Tuhan. Oleh karenanya, ia menampik dengan tegas tudingan ibunya, Roma Sibuea, yang menyebutkan bahwa dia telah dicuci otak atau bahkan diguna-guna.

"Aku tidak dicuci otak. Aku juga tidak diguna-guna. Aku masih sehat walaupun banyak tantangan yang ditempuh. Tidak masuk akal sampai Mama bilang begitu, bahkan dipaksa Daniel untuk menikah. Motivasiku menikah dengan Daniel atas dasar cinta. Apa pun kelebihan dan kekurangannya, aku terima dengan tulus ikhlas. Dia care, rendah hati, dan sangat kebapakan," ungkap Joy saat ditemui di The Kuningan Suites, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (24/3/2010).

Beberapa waktu lalu ibu Joy sempat mengungkapkan bahwa Joy menikah karena di bawah pengaruh pria duda beranak dua itu. Roma juga menungkapkan bahwa pria yang menikahi Joy adalah seorang penipu karena tidak dapat menunjukkan surat keputusan cerai dari pengadilan, surat pengantar untuk gereja, dan surat untuk melaksanakan adat yang diminta oleh keluarga Joy.

"Daniel bukan penipu, sampai akhirnya saya memutuskan untuk menikah dengan dia. Awalnya ibu saya setuju kami menikah di pertengahan tahun, tapi tiba-tiba ibu saya tidak setuju dengan pernikahan saya dan meminta di bulan Oktober dengan alasan menunggu kelahiran Jelita, adik saya di Amerika Serikat," ujar penyanyi jebolan Indonesian Idol ini.

Joy yang diminta oleh keluarganya untuk kembali ke rumah menganggap permasalahan yang sedang dihadapi ini sebagai sebuah ujian untuk rumah tangga barunya. "Kalau orangtua memaksa saya pulang dan menganggap pernikahan itu tidak ada, saya rasa sudah tidak mungkin. Kami sudah menjadi suami dan istri. Jangan hakimi kami, tapi lihat prosesnya. Ini ujian hati kami sampai waktu yang akan menjawabnya. Selesaikan dengan kasih tanpa harus menghina satu sama lain," imbuhnya. (C9-09)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com