JAKARTA, KOMPAS.com — Berangkat dari kelesuan musik dangdut, penyanyi Ikke Nurjanah (35) gencar berkampanye untuk membangkitkan kembali dangdut lewat pertunjukan, produksi album, dan tampil di sejumlah media. Upayanya itu diapresiasi di Amerika Serikat. Ia diundang untuk menggelar serangkaian pertunjukan dangdut di Washington DC, New York, dan Pittsburgh, 1-12 April nanti. Pada pertunjukan itu, Ikke tak diiringi pemusik dangdut dari Indonesia, tetapi band dangdut The Cowboys yang personelnya warga AS. "Band itu dibentuk Prof Andrew Wintraub dari Pittsburgh University yang sedang menulis buku sejarah dangdut," ujar Ikke, Jumat (26/3/2010) di Jakarta. Selain menjadi penyanyi tunggal dalam rangkaian pertunjukan itu, dia juga ikut pembuatan film dokumenter tentang dangdut yang dibuat Sireedee Entertainment, event organizer di Washington DC. Ikke juga akan ke Smithsonian Folkways, organisasi pengumpul berbagai aliran musik dunia, menyerahkan kumpulan kaset dan album dangdutnya untuk koleksi Smithsonian. "Tapi, yang bikin agak nervous, aku juga diminta menjadi pembicara di John Hopkins University di Washington dan Pittsburgh University untuk menyampaikan perkembangan dangdut di Indonesia," katanya. "Doain lancar, ya, terutama waktu aku bicara di dua kampus itu. Siapa tahu, kalau orang Amerika saja doyan dangdut, nasib dangdut di Indonesia bangkit dan berjaya lagi," ujarnya. (NUG)