JAKARTA, KOMPAS.com — Bagian dari masa kecil yang paling menyenangkan bagi pemain film dan pembawa acara Irfan Hakim (34) adalah saat ditanya sang ibu, masakan apa yang diinginkannya.
”Masakan ibu yang jadi kesukaan saya, misalnya sayur kacang, sup jagung, dan sapo tahu,” kenangnya.
Kalau sudah ditawari seperti itu, Irfan pasti lekas pulang seusai sekolah untuk menikmati masakan ibunya. ”Saya cepat-cepat pulang. Saya dulu memang anak mami,” katanya di sela acara promosi bumbu masak di Bandung, Minggu (18/4/2010).
Meski anak mami, tak berarti dia manja. Dia justru sangat mencintai ibunya dan kerap mengantar sang ibu ke mal. ”Kalau anak laki-laki biasanya malu jalan sama ibunya, saya enggak. Saya gandeng tangannya atau menuntun menyeberang jalan,” tuturnya.
Maka, istilah anak mami, menurut Irfan, jangan dinilai negatif. Anggapan anak mami yang berarti manja harus dihilangkan. Setelah menikah, Irfan dan istrinya sering mencari dan mencoba resep makanan. Memasak pun dilakukan bersama-sama.
”Walaupun istri sudah mendapatkan daftar bahan makanan dan takarannya, rasa (masakan) tetap beda. Kadang, ibu saya lagi yang masak,” tuturnya.
Namun, sejak pindah ke Jakarta, Irfan punya cerita lain. ”Setelah saya pergi ke Jakarta untuk bekerja, semua ibu (jadi) saya anggap ibu saya, kasihan ya, he-he-he..,” guraunya. (bay)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.