JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi dari Fraksi Partai Gerindra, Rachel Maryam, mengaku terkejut begitu mendengar informasi bahwa Gedung DPR RI miring dan retak. Padahal, ruang kerja Rachel berada di Gedung Nusantara I yang kini miring 7 derajat.
Mendengar kabar tersebut, Rachel setuju rumah wakil rakyat ini direnovasi. "Tapi, renovasinya kalau bisa bertahap. Saya sih siap saja kalau disuruh mengungsi," tegas Rachel dalam perbincangan dengan Tribunnews, Jumat (30/4/2010).
Secara jujur, Rachel tidak menyadari kalau gedung yang ia tempati kini miring. "Saya tidak memerhatikan kalau miring dan ada yang retak-retak. Apalagi, dindingnya kan ditutup sama wallpaper," kata
Rachel Maryam, yang berkantor di lantai 17 di ruang 1722 Gedung Nusantara I DPR, berharap agar gedung yang ia tempati bersama para anggota DPR lainnya ini tidak sampai roboh sebelum direnovasi.
"Jadi, memang antisipasi sedini mungkin sangat diperlukan. Harus segera diambil tindakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Kepada para wartawan di DPR, Wakil Ketua DPR Priyo Budisantoso mengungkapkan, kemiringan Gedung DPR, terutama di Gedung Nusantara I yang berlantai 24, kini sudah mencapai 7 derajat.
Sedianya, dana untuk renovasi gedung para anggota Dewan ini akan menelan biaya Rp 1,8 triliun selama tiga tahun anggaran.
"Kemiringan sudah diungkapkan oleh peneliti dari Kementerian Pekerjaan Umum. Sambil melakukan renovasi, gedung baru akan didirikan sebagai penggantinya. Kemiringan ini sangat berbahaya bagi keamanan," kata Priyo.
Ia mengungkapkan, seluruh fraksi di DPR sudah setuju terkait rencana renovasi ini. Langkah awal yang akan dilakukan adalah dengan melakukan renovasi secara bertahap. "Sekarang sudah dalam tahap desain."
Sementara Harry Azhar Aziz selaku Ketua Badan Anggaran DPR, yang juga politisi Partai Golkar ini, membenarkan bahwa dana untuk melakukan perbaikan dan pembangunan gedung baru untuk wakil rakyat ke Kementerian Keuangan sebesar Rp 250 miliar.
"Sementara rancangan total anggarannya sebesar Rp 1,8 triliun untuk tiga tahun anggaran. Pada 3 Mei mendatang, akan ada rapat membahas ini dengan Menkeu, Menko Perekonomian, Gubernur BI serta Bappenas," tuturnya.
Ia menuturkan, untuk lantai 12 ke atas memang sangat rawan. Saat terjadi gempa pada 17 Oktober tahun lalu, ia yang berkantor di lantai 10 sangat merasakan goyangan gempa. "Jadi memang, sudah seharusnya diperbaiki," Harry menambahkan. (Tribunnews.com)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.