Oleh Frans Sartono
”Saya tidak begitu menikmati penampilan Kelly, tetapi malah terhibur dengan penonton,” kata Andre yang bekerja sebagai konsultan keuangan itu.
Tak satu pun lagu Kelly Clarkson yang dikenal Andre yang penyuka classic rock itu. Satu-satunya yang tercantol di telinga Andre adalah riff gitar lagu ”Iron Man” dari Black Sabbath yang disisipkan pada lagu pembuka konser Kelly, yaitu ”All I Ever Wanted”. ”Selebihnya saya jadi kambing congek ha-ha...” kata Andre.
Kelly Clarkson tampil bersahaja. Ia mengenakan celana jins dan kaus oblong bertuliskan Pink Floyd tanpa harus berganti baju. Tubuhnya yang subur cukup lincah untuk berjingkrak-jingkrak selama konser sekitar 90 menit itu. Vokalnya luar biasa prima sepanjang 20 lagu tanpa kedodoran. Suara dan kemampuan olah vokal benar-benar menjadi modal yang tak bisa dipoles-poles seperti kosmetik.
Kelly membawakan lagu-lagu kondang yang kebanyakan pernah populer sebagai single seperti ”Breakaway,” ”Because of You,” ”Since U Been Gone” dan ”My Life Would Stuck Without You.” Mengusung nama album All I Ever Wanted sebagai judul konser, Kelly tak terkesan sedang ”jualan” album. Orientasinya benar-benar melayani penggemar meski tidak semua lagu favorit pencintanya dibawakan. Angga Primahessa (24), seorang penggemar Kelly, misalnya, sangat menunggu lagu ”A Moment Like This.” Ini merupakan single pertama Kelly yang terkenal pada 2003.
Namun, Angga, yang bekerja di perusahaan air minum itu, mengaku sangat puas dengan penampilan Kelly. ”Keren banget dan saya puas banget. Dia bener-bener juara American Idol yang benar-benar jual suara, buka jual body, penampilan,” kata Angga.
Penonton lain, Diana Hanifa Mardiana (23), juga mengaku puas dengan penampilan Kelly. Menurut dia, Kelly mampu membawa audiens dalam suasana yang dimaksud dalam lagu. Selama ini Diana hanya mengenal suara dan sosok Kelly
lewat video itu. Dia penasaran ingin melihat seperti apa juara American Idol pertama (2002). ”Waktu di video ia anggun dan cantik. Image dia waktu di (American) Idol itu enak dilihat. Saya kaget dia, kok, gendut ha-ha...”
Promotor Java Musikindo, Adrie Subono memang jeli memilih Kelly. Pertimbangannya sederhana saja. ”Kelly punya banyak lagu hit. Kalau akan mendatangkan artis, kami lihat dulu lagu hit dia. Bukan penjualan album,” kata Adrie.
Dari pengalaman Adrie, audiens membeli tiket dengan harapan akan menikmati si artis membawakan lagu yang mereka kenal. Nyatanya, dalam konser, ribuan penonton serempak menyanyikan lagu-lagu hit Kelly. Jangan heran jika penyanyi asal Texas, AS, itu juga terheran-heran mendengar lagunya menjadi koor massal di Jakarta.
Dengan alasan lagu kondang tersebut, Java Musikindo juga menggelar konser band pop rock Boys Like Girls, My Chemical Romance, sampai 311. Selain itu, Adrie juga berpedoman pada pengunjung situs YouTube. Misalnya, pada 12 Mei ia akan memanggungkan Pitbull, seorang rapper dari AS. ”Pitbull itu supergila. Lihat berapa juta orang yang lihat dia di YouTube,” kata Adrie.
Dia juga menggunakan jaringan gaul sosial Twitter. Adrie mempunyai pengikut (follower) sebanyak 140.000 di Twitter dan dia bisa membaca keinginan mereka tentang artis yang ingin mereka saksikan. Jika Kelly Clarkson datang ke Jakarta, itu adalah keinginan audiens, para penggemar yang jelas-jelas ingin menyaksikan.
Dan jangan lupa, Kelly Clarkson juga mempunyai ribuan pengikut di Twitter termasuk di Indonesia. Bahkan, beberapa saat menjelang konser, Kelly sempat ngetwitt, atau berkirim kabar bahwa perjalanan menuju arena terhambat oleh Jakarta yang sedang macet (oleh pendukung kesebelasan sepak bola).
Malam itu Kelly benar-benar melayani penggemar di Jakarta yang berada di dalam genggamannya. Konsernya tampak hidup bagai ritual massa jagat pop yang gempita.