Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Tetap Akan Dilancarkan

Kompas.com - 06/05/2010, 12:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mustafa Embong, salah satu pentolan organisasi massa Front Pembela Islam (FPI), kembali menegaskan bahwa pihaknya tetap menolak kehadiran film Menculik Miyabi yang dibintangi aktris hot asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi.

"Kami konsisten dan istiqomah untuk memberantas hal-hal yang berbau maksiat. Semalam (Rabu), dari hasil pertemuan dengan DPP (FPI), kami tetap akan melakukan gerakan untuk melakukan razia terhadap film yang berbau maksiat," kata Mustafa ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (6/5/2010).

Hanya saja, Mustafa, yang mengaku tengah berada di Karawang, belum mengetahui pasti hasil pertemuan terkait rencana aksi sweeping terhadap film yang diproduksi Maxima Pictures tersebut.

"Saya belum bisa kasih kabar di mana dan kapan gerakan itu akan dilakukan. Yang jelas, gerakan itu pasti ada. Kami masih memantau titik-titik mana yang memutar film tersebut," katanya.

Mustafa menerangkan, pihaknya telah memberitahu pihak aparat berwenang sehubungan dengan rencana aksi protes menentang film itu. "Kami sudah beritahukan hal itu ke pihak aparat," ujarnya.  

Masih menurut Mustafa, sikap penolakan terhadap film tersebut sebetulnya telah dilayangkan kepada rumah produksi Maxima Pictures. "Tapi, tetap saja seperti sekarang. Kami sedang berhadapan dengan orang yang rakus uang dan seks. Makanya, kami siap layani," tegas Mustafa.

Film Menculik Miyabi diputar secara serentak mulai Kamis ini di Jakarta. Film yang juga dibintangi Nicky Tirta, Hardi Fadhillah, Rizky Mocil, dan Alessia Cestaro itu akan diputar di 18 bioskop.

Sebelumnya, Ody Mulya Hidayat, produser Maxima Pictures, menegaskan bahwa film Menculik Miyabi hanyalah film drama komedi dan bukan film esek-esek. Namun, Mustafa tak mau peduli. "Dia boleh berkelit begitu, tapi semua sudah tahu siapa yang membintangi film itu. Dia ikon seks. Keberadaan tokoh porno itu sudah meracuni anak-anak sekolah di bawah umur. Tak usah menghalalkan segala cara," katanya. "Kalau ikon ini dibilang sudah sopan santun, ya sudah angkat saja jadi bupati, suruh ikut di pilkada," sindir Mustafa. (EH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com