BANDUNG, KOMPAS.com -- Saat singgah ke Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/5/2010), penyanyi dan pencipta lagu E biet G Ade sempat mengenang masa lalunya dengan kota itu, tepatnya pada 1982-1983. Ketika itu, hampir setiap minggu ia singgah ke sana.
Lantaran sering ke kota berjulukan Parijs van Java atau Kota Kembang itu, Ebiet ketika itu sampai berpikir untuk tinggal di kota tersebut, yang pada waktu itu masih berudara sangat sejuk. "Akan tetapi, saya kurang mahir berbahasa Sunda," tutur Ebiet di sela konser bertema Bandung Makin Teduh di Bandung, Sabtu (8/5/2010). Hambatan bahasa itulah yang membuat Ebiet khawatir tak bisa berkomunikasi dengan baik sehingga mengurungkan niatnya tersebut.
Tempat yang dulu rutin didatanginya di Bandung adalah Jalan Cihampelas dan Jalan Cieumbuleuit. "Panorama di daerah-daerah itu dipadati lereng yang hijau. Kalau ada yang tidak hijau, itu hanya gardu listrik. Hawanya sejuk dan teduh. Jadi, saya pasti pakai jaket . Kalau tidak, kedinginan", kenangnya. .
Tak jarang pula Ebiet pergi ke pasar bunga di Cihideung. Namun, pada tahun-tahun terakhir, Bandung justru identik dengan toko-toko pakaian. "Bandung sekarang memang berubah. Sekarang, memasuki pintu tol pun kemacetan sudah luar biasa", ujarnya. (KOMPAS/BAY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.