Marcell: Jangan Cari Kaya dari RBT

JAKARTA, KOMPAS.com — Vokalis Marcell menyoroti "wabah" ring back tone atau RBT. Katanya, janganlah artis musik berkarya dalam media RBT demi menjadi kaya semata.   

Menurut Marcell, ring back tone (RBT) seharusnya tidak menjadi alat bagi para artis musik hanya untuk menjadi kaya. "RBT enggak salah. Tapi, kita (artis musik) harus tetap menunjukkan kualitas, bukan cuma pengin kaya. Kalau cuma pengin kaya sih gampang. Enggak usah main musik, jadi lawyer atau koruptor bisa jadi kaya," ungkap penyanyi yang juga drumer ini.

Lanjutnya, seharusnya media RBT tidak merusak kreativitas para artis musik dan berdampak negatif terhadap mereka dan industri musik dalam jangka panjang. "Ada kekhawatiran, bisa saja orang yang bikin lagu hanya untuk RBT, dia tidak memikirkan kualitas," cetus pelantun lagu "Tak Kan Terganti" ini.

Alasan Marcell, RBT bisa mengecilkan apresiasi karena sebuah lagu hanya diperdengarkan sepenggal, dengan durasi 30 detik. "Musisi jadi berpikir, tidak perlu mengaransemen sekreatif mungkin karena toh cuma didingerin 30 detik. Mentalitas seperti itu yang dikhawatirkan," paparnya.

Menurutnya pula, RBT bisa membelokkan industri musik Indonesia. Kalau dulu industri musik mendorong para artis musik untuk membuat album, maka kini dorongan berubah menjadi merilis single terlebih dulu. "Pasti industri kita akan berbelok. Tapi, itu bisa hanya strategi (penjualan). Tapi, yang penting, jangan sampai merusak musikalitas kita," ujarnya. (ANI)