Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Rollies Akan Ditonton Kakek-nenek

Kompas.com - 20/05/2010, 10:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Band legendaris The Rollies, yang tersohor dari 1967 hingga 1983, kini mencoba bangkit dalam industri musik Indonesia setelah vakum selama 17 tahun. 

"Selama ini anggota Rollies punya kegiatan sendiri sampai bandnya dilupakan. Tapi, setelah beberapa tahun kita akhirnya sadar dan baru kembali," cerita Benny Likumahua (trombon, flute) usai nge-jam bersama The Rollies di Rossi Music Studio, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2010). 

Kembalinya The Rollies--dengan para personel Benny, TZ Iskandar (saksofon, vokal), Oetje F Tekol (bas), Jimmie Manoppo (drum), Abadi Soesman (kerboard), Masri (gitar), dan Hendro (terompet)--dilatarbelakangi oleh kerinduan bermusik dan rasa gemas akan musik yang seragam di Tanah Air dewasa ini. "Pertama, memang kami kangen pengin seperti dulu lagi. Yang kedua, musik sekarang gitu-gitu aja, seragam," kata Benny. 

Masih kata Benny, sekarang merupakan waktu yang tepat bagi The Rollies untuk kembali dengan memberi pencerahan dan inspirasi di tengah keseragaman bermusik di Indonesia. "Di Indonesia ini kami lihat musik itu mundur, karena kalau di pub-pub itu semua (musik) sama, mirip band Filipina," kritiknya. "Dulu tahun 1970-an musik beda-beda. Kita lihat, God Bless lain, AKA lain, Giant Steps malah lain lagi. Kalau sekarang, malah seragam," sambungnya.

Tak hanya kedua alasan itu yang membuat The Rollies kembali. Dua vokalis muda, yaitu Alfredo dan Guswin, pengganti para vokalis terdahulu, mendiang Gito Rollies dan Delly, bisa jadi vitamin bagi Benny dan kawan-kawan untuk menghidupkan lagi The Rollies. "Jujur, kami semangat karena ketemu dia (Alfredo). Dia ini bagus, tapi kok enggak ada yang mau ambil. Jadi, ya sudah, kami ajak gabung buat tunjukin jati diri," ungkap Benny. 

Dengan dua darah muda di tubuh The Rollies, Benny tak menampik bahwa akhirnya keenam personel The Rollies lainnya ikut terpacu. "Dengan vokalis muda, kami makin mantap. Bagaimanapun, ini cita-cita kami dulu. Walaupun berganti-ganti personel, ciri dan warna sound The Rollies itu tetap tidak berubah," ujar Benny. "Memang kami kehilangan karakter seperti Gito dan Delly, makanya sekarang kami didik yang muda-muda ini. Kalau dia (Alfredo) punya karakter sendiri dan Guswin kami bentuk nakalnya seperti Gito, tapi tetap dengan gayanya sendiri," jabar Benny. 

Berbekal rasa percaya diri itu, The Rollies optimistis akan kembali digandrungi. "Fans kami kumpul semua, cuma sudah jadi nenek-nenek, kakek-kakek. Kalau dulu kami lihat cewek, gadi,s sekarang malah lihat nenek-nenek," ucap Benny dengan canda. "Tapi, enggak apa-apa. Nanti kan akan diceritakan ke anak-cucu mereka," imbuhnya.. 

Sementara itu, untuk rencana ke depan, Benny menekankan bahwa The Rollies akan serius untuk masuk lagi ke studio rekaman. "Akan bikin karya baru dan angkat bahwa The Rollies masih ada. Kami pasti rekaman, mungkin akan ada lagu lama dan lagu baru. Tapi, kami enggak  merasa bersaing, karena kami memainkan apa yang orang lain enggak mainkan, karena kami enggak mau ngekor. Ini ciri The Rollies," jelasnya.

Sebagai pemanasan sebelum rekaman, The Rollies sudah menyiapkan beberapa pertunjukan panggung. "Tanggal 22 (Mei 2010) kami manggung di Hotel Sultan. Dari situ kami mulai giat lagi latihan. Minggu depan kami ke luar Jawa dan akan terus begitu," tutup Benny. (FAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com