Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gula Darah, Penyebab Kematian Mer

Kompas.com - 05/06/2010, 14:04 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Sudah menjadi suratan takdir Ilahi jika penyanyi era 1980-an, Andi Meriem Mattalatta (52), harus menutup usia ketika berlibur di Den Haag, Belanda.

Penyanyi yang dijuluki "Mutiara dari Selatan" itu tutup usia setelah luka di tangan kirinya mengalami infeksi yang menyebabkan kadar gula darahnya meningkat. "Pada saat almarhumah berangkat, memang dia sudah ada luka kecil di tangannya, semacam bisul," kata kakak ipar Andi, Agung Saifullah, saat ditemui di kediaman Andi, Villa Cinere Mas, Cinere, Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/6/2010).

Dengan kondisi luka di tangannya, Andi bersikukuh berangkat berlibur ke Belanda bersama anak tunggalnya, Dania (32). "Beliau ini menjanjikan anak satu-satu untuk jalan-jalan ke Eropa. Jadi ibunya merasa berdosa kalau cuma luka kok enggak nganterin," ungkap Agung.

Agung menduga, dengan kondisi luka seperti itu, kadar gula darah Andi pun naik dan menurunkan kondisi kesehatannya secara drastis. "Beliau bukan diabet penuh. Tapi waktu dulu melahirkan, gula darahnya naik. Luka begitu dalam keadaan kita lelah bisa bikin gula darah naik dan kesehatan turun drastis. Kalau sudah begitu, kumannya menang," papar Agung yang juga berprofesi sebagai dokter ortopedi di Makassar.

Agung tak heran jika kadar gula Andi langsung meningkat. Pasalnya, penerbangan Jakarta ke Belanda membutuhkan waktu tempuh tak kurang dari 10 jam. "Waktu mau berangkat, kami memonitor terus karena kami sudah curiga," ujarnya.

Benar saja, apa yang dikhawatirkan Agung betul-betul menimpa Andi begitu Andi tiba di Belanda pada Rabu (2/6/2010). "Sebelumnya tinggal di rumah keluarga, sepupu di Denhaag. Terus, kami komunikasi sama anaknya, tapi nadanya sudah agak malas. Akhirnya saya minta dipanggilkan dokternya untuk bicara karena saya juga terus kontrol," kata Agung.

Masih kata Agung. "Akhirnya dokter itu lapor. Dia bilang gula darahnya tinggi, dan oksigennya kurang. Akhirnya dibawa ke rumah sakit Lange Land Ziekenhuis di Zoetermeer setelah keluarga setuju," jabarnya.

Kondisi kesehatan Andi pun terus merosot. Kadar gula darahnya meningkat hingga di atas batas normal. "Normal manusia sehat kalau puasa itu 80/120 . Saya sempat bicara sama dokter, memang beliau ini punya gula darah tinggi. Hanya, dia orangnya kuat dan enggak dirasa. Tapi kita enggak ada yang tahu karena riwayat kesehatannya bagus. Sampai kemarin saja badannya langsing. Nah kalau sudah tinggi itu berarti di atas 120 ," jabar Agung.

"Dia shalatnya itu bagus banget. Beliau itu keyakinannya tinggi seperti melihat Allah, dan dia seperti sudah siap kalau mau dipanggil. Kami monitor kok keadaannya tambah enggak baik," tambah Agung.

Dengan kepergian pelantun "Januari yang Biru" itu, akhirnya Agung dan keluarga pun bisa menerimanya. "Sebenarnya perawatan rumah sakit di Zoetermeer itu bagus seperti layaknya rumah sakit di Belanda. Menurut saya itu sudah jalurnya Allah untuk mencabut nyawanya karena kita harus lihat sebab-musababnya," tutup Agung. (FAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com