Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes Polri Turun Tangan

Kompas.com - 08/06/2010, 18:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mabes Polri akan turun tangan menangani kasus video seks yang melibatkan pria mirip Nazriel Irham alias Ariel dengan dua perempuan mirip presenter Luna Maya dan Cut Tari. Sebelumnya, pihak Polda Metro Jaya mengaku sedang menyelidiki kasus itu.

"Sekarang sudah masuk tahap penyelidikan," ucap Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang, seusai berkoordinasi dengan Kabareskrim Polri Komjen Ito Sumardi di Mabes Polri, Selasa (8/6/2010).

Edward mengaku, pihaknya telah melihat langsung salah satu video yang menghebohkan itu. "Jika itu bukan rekayasa, kami melihat film itu nyata-nyata sudah melanggar Pasal 29 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi," lontar dia.

Dikatakan Edward, dalam pasal itu tertulis bahwa setiap orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewa atau menyediakan pornografi dapat dipidana penjara paling sedikit enam bulan dan paling lama 12 tahun atau denda paling sedikit Rp 250 juta hingga Rp 6 miliar. "Membuat saja sudah kena," tegasnya.

Untuk menangani kasus itu, kata Edward, penyidik Cyber Crime Mabes Polri akan bekerja sama dengan ahli teknologi informasi untuk memastikan keaslian video. "Pertama, buktikan dulu itu asli atau tidak, selanjutnya terserah penyidik," jelas dia. (San)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com