Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Sail Banda, Warga Tolak Digusur

Kompas.com - 10/06/2010, 17:36 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Ratusan warga yang tinggal di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Ambon, menolak rencana Pemerintah Kota Ambon melakukan penggusuran terhadap rumah dan kios mereka hanya karena alasan kegiatan internasional Sail Banda 2010.

"Kalau penggusurannya karena alasan penataan kota, warga akan menerimanya, tapi untuk alasan Sail Banda yang dinilai terlalu mendadak sehingga mereka merasa keberatan," kata Wakil Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury saat menerima puluhan warga Jalan Jenderal Sudirman di Ambon, Kamis (10/6/2010).

Puluhan warga dikoordinasi Mohamad Mukadar, Mansur, serta pengurus DPD KNPI Kota Ambon, Radjab T, mendatangi Gedung DPRD Maluku untuk meminta dukungan Dewan terkait kebijakan Pemkot. Mereka juga menyatakan dalam pertemuan tersebut, kalau rencana penggusuran dilakukan secara mendadak sehingga tidak ada persiapan apa pun dari warga untuk menghadapi situasi seperti ini.

Selain itu, ada beberapa rumah warga yang akan digusur sekitar tanggal 20 Juni 2010 ini memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan sertifikat hak milik atas tanah tersebut.

"Kedatangan mereka menemui pimpinan dan anggota DPRD Maluku meminta legislatif memperhatikan masalah yang dihadapi sehingga persoalan ini akan didisposisi ke komisi terkait untuk melakukan pembahasan dan berkoordinasi dengan instansi terkait," katanya.

DPRD Provinsi Maluku tidak berada dalam posisi pengambilan keputusan menyangkut persoalan ini, tetapi hanya sebatas menyampaikan aspirasi warga kepada pihak -pihak yang berkepentingan.

Asisten I Sekda Kota Ambon Dolan Soukotta saat menerima aksi demo warga, Senin (7/6/2010) lalu, mengatakan, lahan sepanjang bahu Jalan Jenderal Sudirman telah dibebaskan kepada Dinas Pekerjaan Umum Maluku tahun 1983 dijadikan kawasan hijau dan resapan air.

Dengan demikian, jarak 23 meter dari bahu jalan tidak boleh dibangun apa pun oleh masyarakat karena nantinya akan digusur Pemkot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com