Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Benar, Ariel-Luna-Tari Harus Minta Maaf

Kompas.com - 14/06/2010, 11:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Bareskrim Polri hingga kemarin masih menggali bukti-bukti untuk memastikan bahwa video porno yang pemerannya mirip artis Luna Maya (27), Cut Tari (33), dan Ariel "Peterpan" bukanlah hasil manipulasi. Penyidik juga tengah memburu penyebar video esek-esek itu di Bandung, Jawa Barat, dan Kendari, Sulawesi Tenggara.

Ariel saat menjalani pemeriksaan perdana sebagai saksi bersama Luna di Gedung Bareskrim Polri, Jumat pekan lalu, mengaku sangat terpukul dengan kejadian yang menimpanya itu. "Ariel sangat terpukul karena bisnisnya mulai berantakan," ucap Kepala Bareskrim Polri Komjen Ito Sumardi, Minggu (13/6/2010).

Sementara itu, terkait dugaan adanya koleksi pribadi video porno serupa yang dimiliki Ariel, penyidik belum tentu menjerat dia sebagai tersangka. Pasalnya, kalaupun koleksi pribadi itu benar ada, hal itu tak melanggar hukum sepanjang yang bersangkutan tidak menyebarkan ke publik.

Polri akan terus mencari bukti-bukti mengenai penyebaran video porno yang pemerannya mirip tiga artis tersebut. Ito membenarkan bahwa sejauh ini status Luna, Cut Tari, dan Ariel sebagai saksi korban.

Sementara itu, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) memandang kasus video porno ini sangat serius karena akan berpengaruh buruk terhadap anak-anak dan remaja yang menyaksikan video tersebut. "Tak sedikit anak-anak yang sudah menyaksikan video tersebut. Kasihan mereka," ujar Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait di Jakarta, Sabtu.

Akan tetapi, Arist meminta semua pihak agar tidak mengambil kesimpulan dan opini yang bisa merugikan orang-orang yang diduga terlibat. "Sebaiknya ditunggu saja pemeriksaan yang dilakukan penyidik Polri, jangan mengambil kesimpulan apa-apa," katanya.

Sebab, kata Arist, mungkin saja pemeran video panas tersebut bukan Luna, Cut Tari, dan Ariel. "Tapi kalau nanti betul Luna, Cut Tari, dan Ariel melakukan itu (jadi pemeran video tersebut), sebaiknya mereka meminta maaf kepada masyarakat secara terbuka, karena video tersebut sangat merugikan anak-anak dan remaja," ujarnya seraya menambahkan, kalau perlu, mereka mundur sebagai artis. (Warkot)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com