Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kesederhanaan Si Anak Menteng

Kompas.com - 30/06/2010, 22:59 WIB

OBAMA ANAK MENTENG (Little Obama)

PRODUSER:  Raam Punjabi, PRODUKSI: Multivision Plus, PENULIS NOVEL: Damien Dematra, SUTRADARA: John De Rantau,  PEMAIN:  Hasan Faruq Ali (Barry), Cara Lachele (Ann Dunham, Ibunda Barry), Eko Noah (Lolo Soetoro, Ayah tiri Barry), Teuku Zacky (Turdi). 

Inilah kisah kehidupan orang nomer satu Amerika Serikat, Presiden Barack Hussein Obama saat menetap di Indonesia pada tahun 1967, tepatnya di kawasan Menteng, Jakarta. Diangkat berdasarkan kisah novel karya Damien Dematra. 

Sebuah kisah tentang persahabatan dan semangat seorang anak asal Afro Amerika, yang kelak menjadi pemimpin negara berpengaruh di jagat ini. Kisah inilah yang kemudian menjadi tema utama dari film ini. 

Cerita diawali dengan kedatangan Obama kecil alias Barry (Hasan Faruq Ali), yang berusia sembilan tahun, tiba di Menteng, Jakarta Pusat, dan bersekolah di SD Negeri Besoeki 01 (sekarang SDN Menteng 01).

Sebagai pendatang baru di lingkungannya, Barry memiliki latar belakang yang campur aduk sehingga membuatnya kesulitan dalam beradaptasi. Maklum, Barry adalah anak blasteran Amerika dan Afrika.

Namun, persahabatannya dengan anak-anak tetangga yang berbeda ras dan strata sosial yaitu Slamet dan Yuniardi, serta pembantunya yang banci, Turdi (Teuku Zacky), membawa Barry ke berbagai pengalaman masa kecil yang tidak terlupakan walaupun Barry hanya 2,5 tahun tinggal di kawasan Menteng.

Berbagai permainan seperti ping pong, kelereng, dan juga layang-layang membuat Barry semakin akrab dengan Slamet dan Yuniardi. Barry juga memahami kehidupan unik Turdi, seorang transgender.

Hubungan mereka semakin memancing olok-olok anak-anak kampung yang dipimpin oleh Carut, yang pada dasarnya sudah tidak suka dengan Barry karena dia berbeda dengan kebanyakan anak-anak pribumi seusianya.

Semenjak itu pula Barry kerap bentrok dengan Carut. Keduanya sempat bentrok hanya karena Carut tidak menerima Barry bersama teman-teman kecilnya bermain bola di lapangan yang dianggap Carut sebagai daerah kekuasaannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com