Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Slank: Manggung di DPR, Siapa Takut?

Kompas.com - 21/07/2010, 09:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Dulu, mendiang WS Rendra pernah membacakan puisinya di depan anggota DPR. Setelah itu, tak ada lagi yang unjuk gigi di Senayan. Belakangan, muncul ide agar Slank tampil di Gedung DPR, mengikuti jejak mendiang "Si Burung Merak".

Ide tersebut ada ketika Slank mengeluarkan album baru bertajuk Jurustandur No 18 di Markas Slank, Jalan Potlot, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (20/7/2010) sore.

Jurustandur merupakan kependekan dari "maju terus pantang mundur". Album ke-18 Slank itu dibuat antara November 2009 dan Mei 2010, ketika grup itu banyak menganggur karena dilarang tampil.

Usulan agar Slank manggung di Gedung DPR itu muncul lantaran lagu-lagu dalam album kali ini banyak bercerita tentang kritik sosial di masyarakat. Salah satunya, lagu yang berjudul "Bobrokisasi Borokisme". Lagu ini berisi cerita tentang kebobrokan negara ini karena banyak kasus korupsi yang ditemukan.

"Menyanyi di DPR? Ayo, siapa takut," Kaka tegas. Toh, lanjut Kaka, tampil di gedung wakil rakyat cukup mudah. "Panggungnya tinggal membalikkan kursi anggota dewan. Mikrofonnya juga sangat banyak. Siapa takut?" ujar Kaka berseloroh.

Lagu lain, yang berjudul "Bola", merupakan penyemangat bagi tim nasional sepak bola Indonesia yang tengah jalan di tempat. Kaka berulang kali berteriak agar Ketua Umum PSSI diganti. "Kalau ada pemilihan ketua PSSI, gue pasti akan pilih Ridho," kelakar Kaka.

Senada dengan Kaka, Bimbim menyatakan, kekuatan album Jurustandur ini tetap pada kritik sosial, sebagaimana cerminan tahun 2009. "Tentang sindiran dan gejolak sosial. Kami mencatat peristiwa selama tahun tersebut, dengan budaya korupsinya dan generasi apatis," ujar Bimbim. (Warta Kota/kin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com