Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usir Kantuk, Pramono Tonton Shinta-Jojo

Kompas.com - 31/07/2010, 12:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengaku kerap menonton aksi duo ABG "Keong Racun" yang dinilainya bisa menjadi obat mengantuk itu.

Menurut Pramono, awalnya dia menonton video karena disarankan oleh aktivis Fadjroel Rahman.

Fadjroel rupanya tengah berambisi menggeser "Keong Racun" dari trending topic Twitter dengan topik mundurnya anggota DPR Siti Munawaroh. "Atas saran Fadjroel saya menonton 'Keong Racun'," kata Pramono kepada Fadjroel dalam akun Twitter-nya.

"Keong Racun" ternyata membawa berkah tersendiri bagi Jojo. Gadis berparas manis ini akan mendapatkan beasiswa jalur minat dan bakat.

Jojo saat ini masih kuliah S-1 di Universitas Pasundan (UNPAS), Bandung. Pihak kampus, melalui Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpas, Deden Ramdan, sangat mendukung kreativitas gadis tersebut.

"Jojo mempunyai kreasi yang tinggi. Masyarakat yang menilai Jojo punya kreativitas tinggi," ungkap Deden Ramdan saat ditemui wartawan di Unpas, Bandung, kemarin.

Menurut Deden, kreativitas Jojo di luar dugaan sehingga membuatnya terkenal. Pihak kampus berencana menjadikan mahasiswi semester V jurusan HI itu menjadi ikon. Bahkan pihak kampus akan memberikan beasiswa kepada Jojo.

"Ke depan mungkin akan kami berikan beasiswa melalui jalur minat dan bakat. Dan, dia akan dijadikan ikon Unpas," ungkapnya.

Dosen UPI, kampus tempat Shinta kuliah, sempat khawatir ada adegan kurang pantas atau seronok di video yang kini menjadi fenomena itu.

Namun, setelah beramai-ramai menyaksikan adegan mahasiswinya di YouTube, para dosen mengaku lega. 'Ternyata masyarakat heboh karena suka dengan kekonyolan mereka," ungkap dosen pembimbing akademik Shinta, Andika, saat ditemui di kampus UPI, Jumat.

Shinta tercatat sebagai mahasiswa semester V jurusan Bahasa Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI. Di kampus, mojang berambut panjang itu dikenal pendiam dan tak banyak tingkah.

Makanya, dosen-dosen di kampus itu sempat kaget dan curiga saat Shinta menjadi pembicaraan publik, masuk televisi, dan diburu wartawan.

"Dosen-dosen kan selama ini baru mendengar saja, dan baru Jumat pagi para dosen menonton barang di YouTube," ungkap Andika kepada wartawan.

Setelah menyaksikan sendiri, mereka malah bangga, ternyata sambutan masyarakat bersifat positif.

Shinta sendiri, kata Andhika, merupakan mahasiswa yang rajin dan cerdas. Selama empat semester, nilai IPK Shinta tercatat 3,45. "Secara akademik rajin dan tidak ada masalah," ungkapnya seperti dikutip Tribun Jabar, kemarin. (Tribun/Warkot)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com