Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Soraya Merasa Terzalimi

Kompas.com - 31/08/2010, 18:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Andi Soraya menyesalkan penjemputan paksa dan eksekusi hukuman penjara terhadapnya, yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (31/8/2010) ini. Ia mengaku merasa terzalimi akibat perlakuan petugas Kejaksaan karena kasus yang menyeretnya ke bui ini bukanlah kasus yang besar.

"Ini bukan kasus narkoba, bukan kasus asusila, bukan juga pembunuhan. Ini sebenarnya hanya kasus yang abu-abu. Tiba-tiba saja ada kasus ini, yang sebetulnya aneh sama sekali, benar-benar aneh. Tiba-tiba saya harus masuk penjara," kata Andi Soraya, yang biasa dipanggil Aya, dengan nada suara yang berapi-api menahan amarah, ketika hendak digiring dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan ke Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, hari ini.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah cacat hukum sebelumnya. Ia juga berjanji tak akan mangkir dari hukum yang menjeratnya, yaitu dipenjara selama tiga bulan. Namun, ia meminta waktu kepada pihak Kejaksaan untuk menunda eksekusi tersebut dengan alasan untuk menyiapkan pengurusan anak-anaknya ketika ia tidak bersama mereka selama tiga bulan. "Saya tidak mungkin mangkir dari hukum, saya orang yang sangat taat terhadap hukum. Saya hanya memikirkan anak-anak saya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com