Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Teladan yang Mencerahkan

Kompas.com - 07/09/2010, 16:10 WIB

SANG PENCERAH PRODUKSI: MVP Pictures. SUTRADARA: Hanung Bramantyo. PEMAIN: Lukman Sardi (KH. Ahmad Dahlan), Zaskia Adya Mecca (Walidah/Nyai Ahmad Dahlan), Giring Nidji (Sudja), Ihsan Tarore (Ahmad Dahlan muda/Mohammad Darwis), Slamet Rahardjo (Kiai Penghulu Kamdiningrat), Ikranegara (Kiai Abu Bakar/Ayah Ahmad Dahlan), Yatti Surachman (Ibu Ahmad Dahlan). RILIS: 8 September 2010.

Sepulang dari Mekkah, Darwis (Ihsan Tarore) mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan, seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah bid'ah.

Karenanya, Islam akhirnya dipandang sebagai agama mistik dan tahayul oleh kalangan Eropa (Belanda) dan kaum modern (kaum priyayi). Melalui langgarnya, Ahmad Dahlan dewasa (Lukman Sardi) membuka sekolah yang menyadarkan bahwa Islam tidak hanya berkutat soal Tauhid.

Tetapi juga mampu memperbaiki kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan. Bagi Ahmad Dahlan kemiskinan disebabkan karena kebodohan.

Berangkat dari gagasan itulah maka laki-laki putra Khatib Masjid Besar Kauman itu memulai kiprahnya dalam memperbaiki ajaran Islam di kampungnya yang mulai melenceng dari syariat Islam.

Diawali dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman, Ahmad Dahlan justru menuai kemarahan para kiai fanatik sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat.

Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kiai kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda yang dianggap bangsa kafir dengan segala barang ciptaannya. Tak hanya itu saja, ia juga dituduh sebagai kiai kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Lantas, surutkah langkah pemuda Kauman itu dengan gempuran tudingang-tudingan itu? Tidak!

Dengan ditemani isteri tercintanya, Siti Walidah (Zaskia Adya Mecca), dan lima murid setianya, satu di antaranya adalah Sudja (Giring "Nidji"), Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.

Bagi Ahmad Dahlan, Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, memberikan kedamaian bagi siapa saja termasuk non-muslim, selama masih dalam koridor membangun kesejahteraan masyarakat.

Secara perlahan, kiprah pemuda Ahmad Dahlan yang dianggap kontroversi tersebut mampu mengubah tidak hanya pandangan umat Islam kebanyakan, tetapi kaum barat terhadap Agama Islam.

Inilah tema terbesar dari film Sang Pencerah garapan sutradara Hanung Bramantyo. Sebuah kisah yang dihadirkan dengan semangat mencerahkan dan memberi inspirasi bagi penontonnya.

Usaha Hanung menghadirkan potret pada masa itu, memang jauh dari sempurna   dengan kenyataan yang sebenarnya di era itu, tapi upaya menghidupkan suasana Kraton Yogyakarta Hadiningrat, Jalan Malioboro, Stasiun Tugu, Pasar Beringharjo, Masjid Kauman hingga kampung Kauman pada kurun waktu akhir 1890-an hingga 1912 tetaplah perlu acungan jempol. 

Penggambaran itu terasa makin klop dengan hadirnya bintang-bintang yang tampil meyakinkan dan terasa natural. Lukman Sardi, Slamet Rahardjo, Ikranegara, penyair Sitok Srengenge, hingga  Giring "Nidji", bahkan hadir memberikan kesegaran baru di tengah aktor-aktor yang terbilang mumpuni.

Pesan yang kuat dari film ini, tentu saja, karena lewat sosok Ahmad Dahlan, Hanung ingin memvisualisasikan bahwa inilah wajah Islam yang Rahmatan Lil Alamin, yang mampu memberikan kedamaian bagi siapa saja, penghuni bumi.  

  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com