Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Suka Cokelat Tanpa Kikan, Ya Sudah

Kompas.com - 18/09/2010, 17:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Memang dirasa cukup berat untuk diterima ketika Kikan, sang vokalis, memutuskan untuk hengkang dari band Cokelat. Meski demikian, Cokelat siap menghadapi kenyataan tersebut. 

"Sebenarnya buat Cokelat, Kikan mengundurkan diri sampai akhirnya kami punya formasi baru. Jujur gue sama teman-teman siap karena itu bukan pertama kali Kikan mengajukan pengunduran diri," ujar gitaris Cokelat, Edwin, dalam Music Bizz Talk Show at Rolling Stone Cafe di Jakarta, Jumat (17/9/2010) malam. 

Tak bisa ditampik, Edwin bersama Ernest (gitar), Ronny (bas), dan Ervin (drum) merasa terguncang dengan keputusan akhir Kikan. Namun, mereka siap. "Shock memang ya, tapi kami siap karena pas itu situasi Cokelat sudah enggak asyik. Menurut gue, sebuah band kehilangan vokalis itu bukan hal yang mudah karena sekarang di industri musik kami harus mikirin gimana internalnya kondusif, baru bisa eksis," jabar Edwin. 

Tak berlarut-larut, Cokelat mengambil langkah cepat untuk menjaga keutuhan band itu. "Saat itu di akhir Maret gue langsung memikirkan langkah yang tepat buat menjalankan band ini. Yang terpenting adalah gimana caranya bisa menemukan vokalis yang tepat," cerita Edwin. 

Lebih lanjut, meski keputusan Kikan tak bisa ditawar, akhirnya Cokelat sepakat untuk tetap menuntaskan beberapa kontrak hingga menemukan vokalis baru. "Akhir Maret, Kikan bilang mengundurkan diri dengan alasan keluarga dan enggak bisa ngikutin kegiatan Cokelat lagi. Saat itu Cokelat terikat kontrak di beberapa event manggung. Akhirnya kami sepakat untuk selesaikan kontrak dulu," sambung Edwin.

Setelah kontrak manggung Cokelat tuntas, Edwin mulai membuka audisi vokalis Cokelat tanpa gembar-gembor. "Setelah akhir Mei ke Juni kami meeting tanpa Kikan, soalnya ini mau gimana? Dari situ kami langsung pitching buat vokalis baru mulai dari Bandung sampai Surabaya. Itu benar-benar kami bikin tertutup, jangan sampai ketahuan Cokelat cari vokalis baru karena takut membludak. Kami hanya cari dari teman ke teman lewat Twitter," cerita Edwin lagi. 

Dari audisi itulah akhirnya Cokelat menemukan Sarah, jebolan Indonesian Idol. "Banyak vokalis yang kami pitching akhirnya shock karena ternyata yang dinyanyiin lagu-lagu Cokelat semua, terus yang audisi (para personel) Cokelat semua tanpa Kikan. Akhirnya, Sarah yang terbaik dan terpilih karena dia punya karakter sendiri. Dia nge-blues dan nge-blend waktu nyanyiin lagu baru Cokelat," lanjut Edwin. 

Namun, setelah itu, pekerjaan rumah Cokelat bertambah karena Ervin juga angkat kaki. "Ervin semangatnya kendor. Jadi, kami terpaksa main dengan additional player," kata Edwin. 

Tal hanya itu, Edwin juga sadar bahwa karakter Kikan sangat kuat melekat pada Cokelat. "Tapi, permasalahannya, di publik karena selama 14 tahun Kikan punya karakter yang kuat karena dia juga punya kemampuan sebagai songwriter yang kuat. Jadi, di saat nanti Cokelat publish, gue mengejar target angka enam. Jadi, gue sama anak-anak harus mengejar target. Pro-kontra biarkan saja. Kalau enggak suka, ya sudah karena gue suka fans yang menyukai Cokelat karena musiknya, bukan karena vokalisnya," tekannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com