Belajar dari Persahabatan Jennifer Aniston-Courteney Cox

KOMPAS.com — Selesainya masa tayang serial Friends pada tahun 2004 ternyata tidak menghentikan persahabatan Jennifer Aniston (41) dan Courteney Cox (45). Keduanya saling menyiratkan keinginan untuk bekerja sama lagi.

Tahun 2007, Jennifer tampil sebagai bintang tamu di serial Dirt, yang dibintangi Courteney. September ini, Jennifer kembali muncul sebagai guest star di serial Cougar Town, serial komedi yang cukup sukses dan juga dibintangi Courteney.

Di luar kamera, kedua perempuan ini dikenal saling mendukung satu sama lain. Keguguran yang pernah dialami Courteney dan kegagalan Jennifer dalam membina hubungan dengan para pria menimbulkan simpati dari media. Bukan kebetulan bila Jennifer sempat menjalin hubungan dengan John Mayer yang 9 tahun lebih muda, sedangkan Courteney sendiri memerani sosok perempuan paruh baya yang mengejar pria-pria muda di Cougar Town.

Persahabatan mereka cukup teruji, setidaknya hingga saat ini tidak tersentuh konflik yang menyebabkan persahabatan pasangan seleb lain runtuh (ingat kasus Gwyneth Paltrow dan Winona Ryder bertahun-tahun lalu?). Menurut penelitian, perempuan biasa berganti teman setiap tujuh tahun. Sedangkan Jen dan Courteney sudah bersahabat sejak bertemu dalam audisi Friends tahun 1994.

Dari persahabatan dua perempuan yang berbeda usia 4 tahun ini, kita bisa menarik suatu pelajaran:
1. Mereka bertransisi, dari konsisten ke terikat. Umumnya kita berteman dengan orang yang kita temui sehari-hari; itu sebabnya kita biasa berteman dengan teman sekolah atau teman kuliah. Tetapi, dekat dengan orang-orang yang sama secara konsisten tidak menjamin suatu pertemanan yang langgeng. Sedangkan Jennifer dan Courteney mengusahakan waktu untuk bertemu, entah itu untuk nyalon, ngobrol soal pria, liburan bareng, atau shopping. Mereka tidak hanya berbagi waktu, tetapi juga kejujuran dan kekaguman satu sama lain.

2. Mereka saling mendukung, dan bukannya bersaing. Meskipun salah satu dari Anda dan teman Anda tidak populer dan tidak sekaya selebriti, tetap saja perempuan akan merasa terancam atau cemburu pada teman-teman. Tidak ada orang yang ingin menjadi pihak yang merasa insecure sehingga kita jadi merendahkan yang lain agar merasa lebih baik.

Saat sama-sama membintangi Friends selama 10 tahun, Jennifer pernah memenangi Piala Emmy, sedangkan Courteney tidak pernah dinominasikan sama sekali. Setelah itu, Jennifer lebih banyak membintangi film-film layar lebar, dan menjadi selebriti papan atas yang diincar paparazi. Meskipun demikian, ada harga yang harus dibayar dengan pilihannya tersebut: kegagalan cinta yang berulang dan gosip-gosip soal persaingannya dengan Angelina Jolie yang tak juga usai. Sudah cukup Jen dan Court mengalami jatuh-bangun, yang sebenarnya memudahkan mereka untuk bersaing. Namun, yang kita lihat adalah, mereka justru saling melindungi.

3. Mereka nyambung karena persamaan mereka. Kita memang terdorong untuk mencari teman yang seperti kita, misalnya lajang, menikah, punya anak atau tidak, tergantung pada status sosial kita.

Ketika bertemu pertama kali, Jen dan Court juga sama-sama lajang sehingga mereka bisa saling berbagi melalui kisah-kisah kencan mereka. Namun, banyak persahabatan yang terputus ketika salah satu menikah, punya anak, menghadapi perceraian, dan lain sebagainya. Mereka sudah melalui berbagai fase tersebut dan tetap mampu menjaga persahabatan. Jennifer juga kerap menghabiskan waktunya bersama keluarga Courteney, tanpa khawatir menjadi pengganggu. Courteney bahkan menunjuk sahabatnya ini sebagai ibu baptis putrinya, Coco.

Mereka tidak canggung memasuki kehidupan mereka satu sama lain, saling memercayai, dan berkomitmen untuk saling menjaga privasi. Adakah yang lebih berharga dari hal tersebut?