Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Berhubungan Seksual Usai Persalinan

Kompas.com - 28/09/2010, 09:22 WIB

KOMPAS.com - Ketika perut semakin membesar, Anda mungkin sudah tidak nyaman melakukan hubungan seksual, meskipun sebenarnya hasrat masih ada. Namun ketika Anda sudah melahirkan, dan sudah melewati masa nifas, mengapa hasrat itu tidak juga muncul? Padahal, suami ingin segera kembali memasuki hubungan seksual seperti dulu.

Mengapa banyak perempuan yang kehilangan hasratnya untuk berhubungan seksual, setelah melahirkan? Dan kapan sebaiknya hubungan seksual usai persalinan kembali dilakukan?

"Begitu masa nifas selesai, secara medis ibu sudah siap untuk berhubungan seks lagi," ungkap Dr Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, MKes (MMR) dari RS Persahabatan, Jakarta. Dengan memulai lagi hubungan suami-istri, maka dimungkinkanlah terjadinya kehamilan.

Bagaimana jika istri atau suami tak kunjung memulai lagi hubungan intim? "Bisa jadi karena ada trauma psikologis," kata A. Kasandra Putranto, Psi, Direktur Psychological Practive Kasandra Persona Prawacana.

Masalahnya, konfigurasi psikodinamika kepribadian manusia berbeda-beda. Daya tahan dan latar belakang masa lalu membuat seseorang mudah trauma atau tidak, sulit dijelaskan secara general, karena sangat kasuistik sifatnya. Bisa jadi keengganan untuk segera berhubungan seksual lagi setelah masa nifas selesai itu berawal dari trauma saat persalinan, baik yang dialami perempuan maupun suami yang menyaksikan persalinan itu.

Bila ini yang terjadi, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengkomunikasikan secara terbuka. Mengapa salah satu atau keduanya merasa tak siap untuk segera berhubungan seks lagi. Selanjutnya, coba lakukan pelan-pelan, atau tidak langsung berhubungan seks, tapi sekadar bermesraan dulu. Bila memang ada trauma, misalnya istri saat melahirkan mengalami preeklamsia atau eklamsia yang membuatnya "tidak mau" hamil lagi, atau justru suami yang merasa "ngeri" setelah menyaksikan bayi keluar dari jalan lahir, atau melihat bekas sayatan operasi yang melintang di perut istri, sebaiknya libatkan ahli -dalam hal ini psikolog- untuk membantu mengatasinya.

Hal lain yang mungkin terjadi adalah ibu terlalu berkonsentrasi mengurus bayi, apalagi kalau ini adalah anak pertama, sehingga kebutuhan lainnya jadi terabaikan, termasuk mengawali kembali hubungan seksual. Bisa juga karena terlalu fokus pada bayinya, Anda jadi kelelahan atau kurang istirahat. Hasilnya, boro-boro memikirkan melakukan hubungan seks, bisa tidur cukup saja sudah bersyukur. Tentu saja Anda tidak perlu seperti ini, delegasikan tugas-tugas pada seluruh anggota keluarga sehingga Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan Anda meski sedang punya bayi.

Sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk memulai lagi hubungan seksual paspersalinan? "Dengan selesainya masa nifas, maka sebenarnya sudah tidak ada masalah secara medis," tegas Ferryal.

(Tabloid Nakita/Marfuah Panji Astuti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com