JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempertanyakan kinerja Lembaga Sensor Film (LSF) yang meloloskan film Rintihan Kuntilanak Perawan, yang dibintangi aktris porno Tera Patrick asal Amerika Serikat untuk diputar di bioskop-bioskop mulai Kamis (14/10/2010) ini.
"Film semacam itu kok begitu mudah keluar dari LSF, bagaimana caranya? Itu kan bintangnya Tera Patrick, itukan bintang blue film," kata Ketua MUI Amidan dihubungi di Jakarta, Kamis.
Amidan menyayangkan adanya adegan panas yang masih disisipkan dalam film itu. Hal tersebut menunjukkan ketidaktegasan dalam melakukan sensor. "Ya, mestinya dilihat kemasannya bagaimana, walaupun dikemas secara horor, pornografi ya pornografi dan itu dilarang di undang-undang. Jadi, saya enggak ngerti itu bisa lolos apalagi bisa dibilang ini dalam batas kewajaran," tandasnya.
"Kadang LSF beralasan sudah dipotong, tetapi keluar lain, dan kalau begitu penegak hukum yang salah karena ada undang-undangnya," keluh Amidan. "Ya, di Indonesia itu seperti itu, terkadang pura-pura tidak tahu, di LSF juga banyak pemuka agama, pendidik juga. Ini masalah pimpinan LSF, dari dulu enggak ada perubahan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.