Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan "Nasi Bungkus Yogya"

Kompas.com - 05/11/2010, 10:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penderitaan yang mendera ribuan pengungsi bencana Gunung Merapi yang kembali meletus pada Jumat (5/11/2010) dini hari telah mendorong banyak pihak untuk membantu mereka. Salah satu gerakan kini tengah disebarluaskan secara berantai melalui layanan pesan singkat seluler, yakni   "Gerakan Nasi Bungkus Yogya".

Pesan singkat itu mengajak setiap rumah di Kota Yogyakarta menyediakan tiga nasi bungkus untuk disalurkan kepada para pengungsi. Bantuan nasi bungkus itu dapat diserahkan langsung ke sebuah posko yang beralamat di Hijau Cafe, Jalan Kaliurang Kilometer 5.

Tak diperoleh informasi dari mana awal inisiatif bantuan kemanusiaan ini muncul. Namun, dari kampanye via pesan singkat ini disebutkan, warga pengungsi membutuhkan makanan karena mereka kini belum memiliki dapur umum. Sementara, bagi warga di luar Kota Yogyakarta diminta partisipasinya  untuk menyebarluaskan pesan singkat tersebut.

Senada dengan itu, kantor berita Antara memberitakan, banyak warga yang menyumbangkan bantuan nasi bungkus, roti, dan minuman untuk pengungsi di tempat penampungan Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta.

"Bantuan makanan dan minuman ini sangat berarti bagi para pengungsi karena mereka sejak malam tadi (Kamis 4/11/2010) belum makan, padahal saat ini dapur umum belum berdiri. Memang ada sebagian makanan yang ada di sejumlah barak pengungsi yang dibawa ke sini," kata Wawan, warga Wukirsari, Cangkringan, yang mengungsi di Stadion Maguwoharjo.

Salah seorang relawan yang membantu 100 dos nasi dan teh panas mengatakan, dirinya hanya mencoba membantu apa yang saat ini sangat dibutuhkan para pengungsi. "Saya hanya mampu memberi bantuan sedikit, tetapi kami harapkan dapat membantu pengungsi yang sejak malam tadi belum makan," katanya sambil meminta namanya agar tidak ditulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com