Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spektafest 2010: Manis-Getir Perjalanan The Changcuters

Kompas.com - 05/11/2010, 16:11 WIB

PRABUMULIH, KOMPAS.com -- Spektafest 2010 bukan sembarang pertunjukan musik. Spektafest 2010, yang bisa dinikmati gratisan di lima kota di Indonesia, mengajak para penikmat musik untuk mengenal lebih dalam perjalanan karier band kesayangan mereka.

Tahun lalu, Spektafest merupakan konser musik dengan tema kemerdekaan. "Kalau sekarang, konser drama musikal parodi, karena ada message yang ingin disampaikan," jelas Event Assistant Manager PT Gudang Garam Tbk, Erin Katherina, penyelenggara Spektafest, di Prabumulih, Sumatera Selatan, Kamis (4/11/2010).

Kesegaran parodi, lanjut Erin, akan memudahkan penyampaian isi pesan Spektafest, yang menyuguhkan kisah manis getir perjalanan karier band yang ditampilkan. "Kalau cuma konser takutnya enggak sampai isi pesannya, karena terlalu serius. Akhirnya lewat parodi kami mencoba menyampaikan pesan itu," jabarnya. 

Menurut Erin, di tiga kota sebelumnya, yaitu Serang, Cirebon, dan Tasikmalaya, konser drama musikal parodi yang diklaim sebagai yang pertama dan terbesar di ruang terbuka di Indonesia itu berhasil menyajikan kisah jatuh bangun perjalanan karier band ST12, Wali, dan Ungu. "Kami melihat ST12 dari belum ada apa-apa sampai menjadi someone," kata Erin.

Selain memanjakan para penonton dengan musik, konser drama musikal parodi tersebut menyampaikan pesan semangat pantang menyerah. "Mudah-mudahan akan mudah diserap dan berhasil. Kami akan kasih doktrin itu," ujar Erin. 

Pada Sabtu (6/11/2010), di Prabumulih, kota keempat Spektafest 2010, cerita manis getir perjalanan karier The Changcuters yang akan diparodikan. Tempatnya di Lapangan Prabujaya, Prabumulih. Para pemainnya, Aming, Sogi, Tije, Ferry Mariyadi, Deswita Maharani, dan Jodhy. "Tije dan Aming yang mencerminkan semangat dan keraguan yang akan nge-lead orang untuk memahami messages Changcuters, dari jatuh bangun sampai sukses," terang Erin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com