Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anne Avantie: Saya Ikhlas Jika Kebaya Saya Ditiru

Kompas.com - 10/11/2010, 16:12 WIB

KOMPAS.com - Semalam, bertempat di Jakarta Convention Centre, Anne Avantie, desainer kebaya kenamaan Indonesia, menggelar pagelaran peringatan 2 dekade ia berkarya di dunia rancang busana. Menjadi seorang perancang yang sukses, ia akui tidak mudah. Ia pernah merasa marah yang amat sangat ketika mengetahui banyak orang mencontek desain kebayanya.

Menjadi orang yang sukses dalam rancang busana memang tak selalu indah. Ada saja orang yang mencoba mengikuti. Hal ini dirasakan oleh perancang kenamaan, Anne Avantie. Anne yang memulai kiprah desain busananya sekitar tahun 1989 bukanlah lulusan sekolah mode, bahkan tidak bisa menggambar sketsa, ternyata bisa sukses. Kesuksesannya dalam menciptakan busana-busana glamor dan elegan ternyata berujung peniruan.

"Dulu, saat tahu kebaya saya banyak yang mencontek, saya takut dan marah. Semakin berjalannya waktu, saya pikir plagiarisme atau contek mencontek tidak akan pernah berhenti. Pasti yang seperti itu akan selalu ada. Siapa yang bisa menghentikannya?" tanya Anne sesaat sebelum pagelarannya dimulai.

Ia sempat bercanda, bahwa ketika ia berkunjung ke pasar-pasar, ia kerap menemukan orang yang memasang nama toko menggunakan namanya, seperti "Kebaya Anne Avantie", Anne hanya bisa mengelus dada dan bersyukur. Belum lagi, ada temannya yang memotret salah satu busananya di depan Anne, kemudian dicontek, lalu ternyata si teman desainer itu membuat kebaya yang mirip kreasi Anne, dan temannya itu mendapatkan keuntungan. "Saya hanya bisa mengelus dada dan bersyukur. Bersyukur bahwa kehadiran saya ini membawa sesuatu buat orang lain. Membuat mereka bisa mendapatkan penghasilan dan penghidupan," tutur Anne.

Sebelum pagelaran, Anne meluncurkan buku bertajuk Eksplorasi Kreativitas Dua Dasawarsa: Anne Avantie. Ketika ditanyakan apakah dengan dikeluarkannya buku yang bergambar kebaya-kebaya hasil rancangannya, ia tidak takut akan makin banyak orang yang mencontek karyanya, Anne menjawab, "Ya, saya sempat takut dan marah, tetapi saya sampai pada suatu titik, saya ikhlas jika kebaya saya ditiru. Itu kan artinya kebaya saya disukai dan diterima oleh masyarakat. Dari karya-karya saya, ada sesuatu yang mau saya bagi. Dan seiring berjalan waktu, bisnis saya terus berkembang, tuh. Ekor akan selalu di belakang, dia tidak akan bisa melewati badan. Lewat buku ini, saya ingin mengajarkan tentang bagaimana membuat kebaya lewat hati, bukan hanya teknis. Supaya mereka yang mengikuti jejak saya berada dalam bisnis di bidang kebaya bisa mengembangkan gaya mereka sendiri juga."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com