Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Diminta Usut Bebasnya Gayus

Kompas.com - 15/11/2010, 19:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo segera menyelidiki bebasnya terdakwa kasus mafia pajak Gayus Halomoan Tambunan dan memberikan penjelasan kepada publik agar tidak terbentuk opini yang bias.

"Jajaran Polri hendaknya segera memeriksa dan memastikan apakah bebasnya Gayus Tambunan ada kongkalingkong dengan oknum polisi atau dengan pihak lain," kata Priyo Budi Santoso di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin.

Menurut dia, jika Kapolri bisa memberikan penjelasan dari hasil penyelidikannya, maka opini yang terbentuk di masyarakat tidak sedahsyat seperti saat ini. Jika persoalannya dibiarkan mengambang, Priyo mengkhawatirkan, akan terbentuk opini publik yang bias dan justru akan berisiko menurunkan reputasi institusi Polri yang sedang dibangun.

"Selama ini Gayus Tambunan dikenal lihai. Bisa saja dia bebas dari rumah tahanan di Mako Brimob karena memberikan suap atau ada yang memberikan bantuan," katanya. 

Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar ini menambahkan, sudah menjadi tugas Polri untuk memeriksa hal itu agar Polri selamat dari opini publik.

Menurut Priyo, ramainya kasus Gayus Tambunan ini memberikan hikmah bahwa rumah tahanan di Mako Brimob yang dikenal ketat ternyata bisa dibobol.

"Kalau bebasnya Gayus sesuai dengan mekanisme internal, tidak apa-apa. Tapi jika tidak sesuai mekanisme dan menimbulkan praduga, itulah pertanyaan besar," katanya.

Ia minta agar Kapolri bisa mengungkap sejelas mungkin dan mengumumkan kepada publik, mengapa Gayus bisa lolos. "Kalau ada kongkalikong, harus diungkap. Kalau hal ini merupakan kelihaian dari Gayus Tambunan di depan aparat, juga harus disampaikan," katanya.

Menurut Priyo, kasus Gayus ini harus segera diselesaikan dan perdebatannya harus segera dihentikan karena berdampak buruk terhadap citra institusi Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com