Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astrid Bersandar Pada RBT

Kompas.com - 22/11/2010, 19:01 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com -- Penyanyi Astrid (28) sekarang lebih berharap kepada nada sambung pribadi atau ring back tone (RBT) daripada penjualan album fisik. Lantaran pembajakan lagu yang begitu marak akhir-akhir ini, lagu-lagu Astrid secara legal lebih banyak dinikmati para penggemarnya melalui RBT.

"Kalau dengan RBT, pengguna ponsel bisa mendengarkan lagu meski hanya beberapa puluh detik. Sekarang, kalau jual album fisik, jumlahnya terbatas," tutur Astrid, di Bandung. Penyebabnya, lagu baru diputar di stasiun-stasiun radio saja sudah bisa diunduh pengguna internet. "Buat saya, meski kualitas RBT masih seadanya dan hanya sebentar, tapi sangat menguntungkan. Ada pendapatan yang legal dari sana," sambung Astrid, yang pada Sabtu lalu (20/11/2010) tampil dalam Jagoan Muda Fest 2010, di Bandung.

Menurut Astrid, pembajakan lagu sekarang sulit diberantas. Namun, penyanyi bernama asli Astrid Sartiasari ini mengatakan pula, setidaknya perusahaan rekaman sudah menerapkan teknologi digital untuk meminimalkan pembajakan. "Secara hukum sepertinya susah ya membasmi pembajakan, soalnya sudah sejak dulu terjadi. Pernah ada pembakaran CD, tetap saja pembajakan terjadi", ujarnya. Teknologi untuk menggandakan lagu pun semakin canggih.

Tapi, meski pembajakan tetap marak, Astrid tetap gembira karena lagunya termasuk yang paling banyak dijadikan RBT. Akunya, lagu "Tentang Rasa" sudah dua juta kali digunakan sebagai RBT dari salah satu saja operator seluler. Lagu yang dirilis pada Juni 2010 itu juga termasuk yang paling banyak digunakan oleh pelanggan operator-operator seluler lain, akunya lagi.

Sebelumnya, "Tak Ingin Dicintai" sempat menduduki peringkat pertama sebagai lagu yang paling banyak dijadikan RBT selama tiga minggu berturut-turut oleh para pengguna salah satu operator seluler Oktober lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com