Yangon, Selasa
Yeoh berbincang-bincang dengan Suu Kyi di sebuah ruang tunggu bandara hari Selasa saat pemimpin prodemokrasi itu mengantar putra bungsunya, Kim Aris (33), yang tinggal di Inggris dan diizinkan mengunjungi ibunya untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun setelah sang ibu baru-baru ini dibebaskan dari tahanan rumah.
Yeoh, yang pernah jadi gadis James Bond, melewatkan hari Senin dengan Suu Kyi di rumah penerima hadiah Nobel Perdamaian itu sebagai bagian dari riset untuk sebuah film yang akan dibuat mengenai ikon demokrasi itu, kata pengacara Suu Kyi, Nyan Win. Detail mengenai film itu tidak segera diperoleh.
Yeoh—yang membintangi film James Bond Tomorrow Never Dies bersama Pierce Brosnan tahun 2007 serta film Crouching Tiger, Hidden Dragon—”mengamati Daw Suu dan mereka bersantap malam bersama Senin malam”, kata pengacara itu, menyebut Suu Kyi dengan sebutan kehormatan.
Aktris itu serta ikon demokrasi Myanmar tersebut dan putranya duduk bersama di sebuah ruang tunggu Bandara Internasional Yangon sebelum Yeoh dan putra Suu Kyi masuk pesawat.
Suu Kyi dibebaskan tanggal 13 November setelah lebih dari tujuh tahun dalam tahanan rumah. Pembebasannya terjadi sepekan setelah pemilu pertama Myanmar dalam 20 tahun, di mana baik Suu Kyi maupun partainya tidak bisa berpartisipasi.
Suu Kyi pertama kali ditahan tahun 1989 ketika Kim Aris berusia 11 tahun dan kakak laki-lakinya, Alexander, berusia 16 tahun. Junta militer menahan Suu Kyi selama 15 tahun dari 21 tahun terakhir.
Kim Aris tiba di Myanmar pada 23 November setelah menanti beberapa pekan di Thailand, di mana dia mendapat visa Myanmar untuk pertama kali dalam bertahun-tahun.
Dalam kunjungan dua pekannya, Kim Aris membawakan seekor anak anjing warna coklat untuk ibunya untuk menemaninya kala putra bungsunya itu pergi. Ditanya pada waktu itu apakah anak anjing itu binatang peliharaannya yang baru, Aris menjawab bahwa itu adalah ”binatang peliharaan May May”, menggunakan kata bahaya Myanmar untuk ibu.
Aris berusaha untuk tidak menonjolkan diri selama kunjungannya, kecuali ketika pada peringatan Hari AIDS Sedunia di markas kelompok politik Suu Kyi pada tanggal 2 Desember, di mana dia memainkan gitar menghibur para pasien HIV/AIDS.
Dia mengunjungi Pagoda Shwedagon yang terkenal itu sehari setelah tiba di Myanmar dan juga Pasar Bogyoke Aung San dengan ibunya pada 30 November, menarik massa yang datang untuk menyambut mereka. Rakyat yang datang berbondong-bondong itu bersalaman dengan Suu Kyi dan memberinya berbagai hadiah, dari perhiasan sampai longyi, sarung tradisional Myanmar.
Aris terakhir kali mengunjungi ibunya pada Desember 2000 ketika mereka melewatkan Natal bersama.