Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PWG Dikeroyok, Road Manager Jadi Korban

Kompas.com - 13/12/2010, 13:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Band Pee Wee Gaskins (PWG)—SanSan (vokal/gitar), Dochi (bas/vokal), Eye (gitar), Omo (synthesizer), dan Aldy (drum)—terpaksa membatalkan konser mereka di Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, pada Sabtu (11/12/2010) lalu dalam pergelaran terakhir tur Soundburst. SanSan tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang yang mengaku para pendukung salah satu klub sepak bola ternama dari Surabaya dan Road Manager PWG, Regi, menjadi korban.

Peristiwa itu terjadi setelah PWG menjalani wawancara di salah satu stasiun radio di Surabaya. Regi menderita memar di wajah dan luka di bagian kepala karena dipukul dengan helm dan conblock. "Regi kan keluar dari mobil. Nah, saat itu kami mau ke arah lokasi Soundburst. Niat kami pengin ngobrol dulu sama mereka (para penyerang). Cuma, akhirnya, baru ngelangkah satu kaki, tiba-tiba langsung dipukuli," terang SanSan ketika ditemui di Studio 6 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (13/12/2010) ini.

Akibat peristiwa singkat itu, Regi terpaksa diamankan oleh polisi. "Kami bikin BAP (berita acara pemeriksaan) juga. Habis itu kami kembali ke Jakarta," lanjut SanSan.

Setelah diusut, menurut SanSan, kejadian tersebut bermula dari gosip yang berkembang melalui salah satu situs jejaring sosial yang menyebut bahwa PWG telah membakar bendera dan atribut dari klub sepak bola bersangkutan. "Dari Facebook ada orang yang enggak bertanggung jawab. Kalau dilihat tuh orang cuma mau iseng, cuma mau mencelakakan kami," ujar Dochi.

PWG merasa dirugikan dan berniat mengusut tuntas perbuatan yang tidak menyenangkan itu. "Cuma, kalau sudah kayak gini, sudah kebangetan. Kami usut sampai orangnya ketemu, kami sudah tahu bakal kenakan pasal pelanggaran berlapis, ada 310, 355, 356. Pokoknya, dipastikan orangnya ketemu, masa depannya gelap aja," seloroh Dochi.

PWG menekankan, pemukulan yang menimpa Regi itu tidak sebanding dengan penyebaran gosip tersebut. "Mungkin dia (penyebar gosip) enggak nyangka impact-nya bakal segede ini. Yang pengin kami garis bawahi, kami enggak memasalahkan pemukulannya, soalnya kami yakin mereka salah paham. Jadi, yang kami usut di sini adalah bagaimana isu itu beredar dan siapa penyebarnya," ujar Dochi.

Dochi menekankan pula, PWG tidak seburuk yang digosipkan. "Ya, kami kan sebenarnya band dan kami band yang enggak pernah menyulut masalah dengan band lain, apalagi merobek bendera supporter bola suatu daerah. Itu sudah benar-benar di luar akal sehat dan keluar dari hati nurani. Ya, makanya kami harus klarifikasi. Sisi baiknya, kami juga dapat full dukungan dari teman-teman," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau