Demi Peran, Ririn Rela Akrab dengan "Bom" Manusia

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbeda dengan perannya di film Roman Picisan, aktris Ririn Ekawati ditantang sutradara Mathias Muchus untuk berakting di kawasan kumuh dalam film Rindu Purnama.

Demi peran yang diembannya, Ririn mau tak mau berhadapan dengan kotoran alias "bom" manusia di sana-sini. Minimnya fasilitas MCK (mandi, cuci, dan kakus) membuat warga di sana buang hajat di mana saja.

Awalnya, Ririn sedikit risih harus menjalani shooting di bawah jembatan Ancol, Jakarta Utara. "Jujur awalnya iya, sehari-dua hari aduh gimana. Saya jijik sekali sama kotoran manusia, bahkan kami terpaksa makan di depan itu selama seminggu," cerita Ririn seusai jumpa pers film Rindu Purnama di Sudirman City Walk, Jakarta, Jumat (24/12/2010).

Untuk mengurangi risiko terserang penyakit, jauh-jauh hari sebelum shooting, Ririn sempat berkonsultasi ke dokter. "Alhamdulillah sebelum shooting saya ke dokter untuk suntik dulu segala macam. Tapi sesudahnya, baru sakit perut kena diare. Cuma sebentar saja sih karena minum air di sana. Saya enggak menyalahkan lokasinya, tapi memang kondisi tubuh saya lagi jelek," terang Ririn.

Ketimbang mengeluh, Ririn memilih untuk memotivasi diri agar bisa menaklukkan tantangan tersebut. "Anak kecil yang hidup di sana saja bisa, masa saya enggak? Padahal selangkah-dua langkah salah-salah bisa injak kotoran manusia," ujarnya.

Diakui Ririn, bukan perkara gampang untuk bisa terlibat dalam film pertama aktor Mathias Muchus tersebut. Maklum saja, ia harus melewati seleksi beberapa kali hingga akhirnya mendapatkan peran sebagai Ibu Sarah. "Sampai tiga kali saya bolak-balik buat casting ini. Karena saya ngefans sama Mathias Muchus, jadi saya usahain banget buat bisa main meskipun bukan peran utama," ungkap Ririn.