The Changcuters Jadi Mafioso Tahun Ini

JAKARTA, KOMPAS.com -- Lupakan dandanan rock n' roll--celana pensil, kemeja ketat, jaket kulit ketat serta rambut disasak--khas The Changcuters selama ini.

Untuk 2011, gaya itu tak lagi berlaku bagi Tria (vokal), Qibil (gitar), Dipa (bas), Alda (gitar), dan Erik (drum). Sebab, tahun ini mereka mengubah gaya penampilan mereka menjadi gaya dandanan mafioso era 1950-an. "Jadi, kalau dibilang The Changcuters identik dengan baju-baju ketat, itu salah. Justru kami ini lebih fashionable," kata Tria di Jakarta, Rabu (12/1/2011).

Diakui oleh Tria, perubahan dandanan tersebut bukan sekadar ikut-ikutan tren. Tapi, memang sejak awal mereka telah menancapkan konsep sebagai band yang tak hanya mengedepankan musik, tapi juga penampilan. "Dari awal memang lebih ke konsep  band perform. Kami berusaha meng-create band yang audio visual," terangnya.

Perubahan itu, kata Tria lagi, berbarengan dengan rencana rilis album baru mereka dalam waktu dekat ini. "Tahun ini kami akan merilis album ketiga kami. Tapi, sebelum ke sana, kami merilis single dulu, judulnya 'Parampampam'," ungkapnya.

Mengenai gaya penampilan baru mereka, Qibil mengaku semua dirancang sendiri tanpa campur tangan penata fashion. "Hair style dan fashion kami sendiri yang rancang. Nemu konsepnya terus di-brainstorm bareng," ujarnya.

"Inspirasinya dari film. Kami sempat nonton John Dillinger dalam film Public Enemy. Asyik juga. Terus, kebetulan kami juga sempat main (di Universal Studios) Singapura dan nonton pertunjukan Broadway (juga di Singapura). Di situ kami baru nyadar, ternyata gaya ini sangat identik dengan Broadway," ucap Tria.