Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titi DJ Takut Ulangi Kesalahan Uthe

Kompas.com - 21/01/2011, 20:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Vokalis pop Titi DJ (44) patut disebut sebagai diva pop Indonesia nomor wahid di Indonesia. Melalui Konser Swara Sang Dewi, pemilik nama lengkap Titi Dwijayati itu berhasil memukau sekitar 300 penonton di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (21/1/2011).

Dalam konser yang digelar selama empat hari pada 20-23 Januari 2011 itu, Titi, yang mengusung konsep go green, membuka pertunjukan hari kedua Konser Swara Sang Dewi tepat pukul 15.00 WIB. Titi, yang membagi konser tunggalnya dengan empat segmen—air, udara, api, dan bumi, mengawali pertunjukan dengan bercerita tentang kepunahan flora dan fauna akibat kerusakan alam.

Tuntas bercerita, dengan iringan musik dari Magenta Orchestra yang dipimpin oleh komposer Andi Rianto, personel DI3VA itu mulai menggulirkan lagu-lagunya, seperti "Tak Ada Cinta yang Lain", dan "Selamat Datang Cinta", sebuah lagu yang dinyanyikan khusus untuk mengenang mendiang pemusik Elfa Secioria.

Sesuai tema konsernya, Titi sesekali berpesan kepada penontonnya untuk mulai mencintai alam. "Konser ini adalah konser untuk suara hati saya, mari kita lebih peduli lagi kepada bumi ini. Let's go green," seru Titi. "Kalau saya sih pengin meninggalkan bumi yang hijau, apalagi anak-anak saya enam, setengah lusin," lanjutnya.

"Kembali ke go green sebaiknya kita mulai reduce, reuse, dan recycle. Ngomong-ngomong daur ulang, lagu juga bisa didaur ulang. Berikut lagu dari Diana Nasution, 'Jangan Biarkan'," kata Titi mengenalkan lagu terbarunya, sebelum "Ekspresi" dan "Bintang-Bintang" disuguhkan dengan tata panggung yang diramaikan dengan unsur udara hasil kreasi penata artistik Oleg Sanchabakhtiar.

Masih bermain di unsur udara, berikutnya Titi berkolaborasi dengan vokalis jebolan Indonesian Idol, Mike Mohede, untuk menyanyikan "Di Malam yang Dingin" (album: Titi to Diana), yang kemudian disambung dengan berduet bersama grup vokal Dara Jana dan rapper J Flow untuk menyanyikan lagu "Dasar Lelaki" yang kali ini memasukkan musik etnik dan goyang jaipongan.

Seusai lagu-lagu tersebut, Titi berupaya mengenali para undangan yang duduk di bangku bertiket Gold Class. "Ada yang saya kenal di sini? Aaah... Mayang Sari. Sama siapa ya di sampingnya? Saya takut salah ah," celoteh Titi yang tak mau membuat kesalahan seperti vokalis Ruth Sahanaya atau Uthe, yang dalam konsernya di Jakarta Convention Center pada akhir 2010 lalu menyebut nama Bambang Trihatmodjo dengan panggilan nama Tommy Soeharto.

Selanjutnya, Titi memberi kesempatan kepada grup vokal Magenta Singers untuk menyanyikan lagu "Kuingin", sebelum Titi kembali ke atas panggung bersama suaminya, gitaris grup rock /rif, Ovi, menyanyikan lagu "Tak Ada Ujungnya" di segmen unsur api.

Berikutnya, vokalis Cindy Bernadette yang jadi bintangnya. "Nah, sebuah lagu yang sangat istimewa buat saya, judulnya 'Sang Dewi'. Bukan saya yang menyanyikan, tapi penyanyi lain. Saya ingin dia merasakan bagaimana menjadi sang dewi, ini dia Cindy Bernadette," seru Titi.

Sebelum Cindy muncul, lebih dulu Andy Rianto unjuk kebolehan dengan memainkan piano klasiknya. Seusai permainan piano solo tersebut, musik pun ditambahkan unsur gamelan.

Bernyanyi layaknya serang sinden, Cindy muncul dengan gaun merah. Sontak saja bulu kuduk merinding menyimak vokal Cindy yang tak biasa itu.

Tak hanya Cindy yang digandeng Titi selama Konser Swara Sang Dewi, vokalis muda Sherina Munaf ikut memberikan warna lain dalam konser tersebut saat menyanyikan lagu "Mata yang Paling Indah" dan "Cinta Pertama dan Terakhirku".

Selain itu, Titi secara berurut menyuguhkan lagu-lagu andalannya, seperti "Ruang dan Waktu", "Separuh Hidupku di Unsur Air", yang kemudian dipungkaskan dengan lagu "Bahasa Kalbu", "A Lotta Love", dan "Salahkah di Unsur Bumi". 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com