Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Martin: Gayus "Saingi" Inul dan Ariel

Kompas.com - 24/01/2011, 19:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — "Demam" Gayus Tambunan disadari tengah melanda Indonesia. Anggota Komisi III DPR RI, Martin Hutabarat, mengatakan, kasus Gayus sudah lebih populer dibandingkan goyangan bintang dangdut Inul Daratista, dan bahkan kasus kontroversial Nazril Irham alias Ariel.

"Belum satu tahun ini dia muncul sudah begitu populer, menggoyang bangsa ini. Inul Daratista saja kalah dengan goyangannya kasus Gayus. Ariel pun popularitasnya kalah dengan Gayus Tambunan," ungkap politisi Gerindra ini, Senin (24/1/2011).

Martin mengeluhkan pemberitaan yang masif tentang Gayus Tambunan. Tak hanya masyarakat, respons luar biasa juga diberikan oleh penegak hukum. Akhirnya, antarpublik pun saling tuding.

Hal senada disampaikan anggota Komisi III dari Fraksi PKS Buchori Yusuf. Meski tergolong PNS baru di lingkungan Kementerian Keuangan, kewenangan Gayus dinilainya luar biasa. Buchori sangat yakin ada kekuasaan yang kuat berada di belakang Gayus.

"Gayus itu golongan baru. Artinya ini merupakan PNS biasa yang tidak punya jabatan strategis yang kewenangannya kecil. Gayus ini bukan hanya mampu menggoyang penonton di media. Lebih dari goyangan Ariel dan Inul, artinya punya kewenangan yang luar biasa. Bisa mengatur sejumlah perwira, pejabat Polri. Saya yakin, Gayus bukan bekerja sendiri. Dia kuat karena menjadi bagian dari sebuah kekuatan yang tidak bisa dipisahkan," katanya.

Menurut Buchori, tak mungkin pegawai negeri golongan III A yang hanya berperan sebagai penelaah keberatan pajak bisa mengumpulkan harta mencapai ratusan miliar rupiah. Oleh karena itu, atasan Gayus harus diperiksa. Untuk mengungkap kasus ini, Gayus bisa dijadikan sebagai whistle blower.

"Dorong agar Gayus bisa menjadi orang yang bisa membuka informasi," ujar Buchori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com