Syahrini Diingatkan agar Tutup Aurat

JAKARTA, KOMPAS.com -- Hubungan antara penyanyi Syahrini dan ayahnya, H. Dadang Zaelani, yang wafat pada Jumat (28/1/2011) sekitar pukul 04.50 di RS MMC, Kuningan, Jakarta, memang terbilang sangat dekat. Setiap hari di mana pun berada, Syahrini bahkan selalu menyempatkan untuk menelepon ayahnya. Begitupun sebaliknya.

"Setiap hari selalu telepon. Kalau enggak dia, ya bapak yang telepon," kata Aisyahrani SH, adik kandung Syahrini yang jadi manajernya, dihubungi di rumah duka di Jalan Bitung 1 No. 12 Kebon Pedes, Tanah Sereal, Bogor, Jumat.

Di mata Rani, begitu ia disapa, sang ayah adalah sosok yang taat beribadah dan dekat dengan anak-anaknya. "Jadi kalau telepon kami, setiap hari pesan yang disampaikan kita hanya dua. Yang pertama, harus tutup aurat dan jangan pernah meninggalkan salat. Dua itu aja. Setiap menelepon pesannya selalu itu," kenang Rani.

Kepergian sang ayah membuat kakaknya, Syahrini, begitu terpukul. "Dia sedih banget, masih nangis terus," kata Rani.

Sejak dua bulan lalu, ayahnya terdeteksi menderita infeksi di bagian kepalanya. "Ada peradangan di bagian otak. Baru intensif dirawat sebulan lalu," katanya.

Selama hidupnya, lanjut Rani, ayahnya belum pernah mengalami sakit serius hingga harus diwarat di rumah sakit.  "Sekali sakit kayak begini," ujarnya.

Dadang Zaelani meninggalkan tiga orang anak--Ridwan Jaelani, Syahrini dan Aisyahrini-- dan seorang istri Wati Nurhayati.  

Mengenai rencana pemakaman, dikatakan Rani, jenazah ayahnya akan dikebumikan di tempat pemakaman umum terdekat. "Yang dekat-dekat rumah saja. Pemakamannya setelah salat Jumat," katanya.