Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rico Ceper: Terakhir Adjie Main Sepak Bola, Bukan Futsal

Kompas.com - 05/02/2011, 16:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presenter Rico Ceper mengaku mengetahui persis saat-saat terakhir politisi yang pernah menjadi artis peran dan model, Adjie Massaid. Pada Jumat (4/2/2011) malam, Rico merupakan salah seorang artis yang ikut bermain sepak bola bareng Adjie di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Rico bersama Adjie bermain sepak bola dalam tim Trisakti All Star melawan tim Alumni ITB. Ditemui di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, seusai pemakaman jenazah Adjie, Sabtu (5/2/2011), Rico menjelaskan kronologi yang dialami oleh sahabatnya tersebut.

"Semalam kami main bola sama Adjie. Bukan futsal, tapi main bola lapangan gede di Lebak Bulus," ujar Rico sekaligus mengklarifikasi pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan Adjie meninggal usai bermain futsal.

Sampai malam, Rico melanjutkan, Adjie masih terlihat bugar. "Sampai jam sepuluhan enggak ada masalah. Kami main empat kali 30 menit. Mas Adjie cuma main dua babak. Dari tim kami tertinggal skor 2-3, jadi menang 6-3. Dia sempat ngegolin. Gol kelas dunia banget dari Mas Adjie. Dia striker, saya gelandang," tutur Rico.

Ketika Adjie bermain sepak bola, tak ada masalah. "Enggak ada, sehat-sehat saja. Dia aktif, lari-lari. Sampai keluar Stadion Lebak Bulus pun dia masih pakai baju bola komplit," kata Rico lagi.

Sesudah bertanding dan hendak pulang ke rumah, Rico sama sekali tak melihat ada keganjilan pada Adjie. "Sampai pertandingan selesai, kami pisah, pulang masing-masing, dari Lebak Bulus itu aman. Jadi, enggak ada pingsan di lapangan, enggak ada masalah," katanya.

Tiba-tiba gol Adjie yang disebut Rico sebagai gol kelas dunia itu menjadi kenangan terahir bagi Rico. "Saya kaget banget karena saya sempat SMS dia semalam, pukul 22.22 WIB. 'Jie, thank you gua pulang duluan. Tadi gol lu keren. Kita ketemu lagi ya'," kata Rico membacakan pesan singkat (SMS) yang dia kirimkan kepada Adjie.

Namun, SMS balasan Adjie tak kunjung tiba. "Biasanya dia langsung balas, tapi dia enggak balas. Tapi, mungkin dia sudah di rumah atau di jalan. Saya enggak tahu di mana dia ngerasa sesaknya. Padahal kami sempat ngobrol, 'Djie, kita main bola sampai tua nih ya.' Dia bilang, 'Ya, jangan sampai putus tali silaturahim'," kisah Rico tentang perbincangannya dengan Adjie. "Kami juga sempat bercanda semalam. Dia guyur saya pakai teh, lengket banget. Itu karena saya telat ngumpan dia," kisahnya lagi.

Rico kini hanya bisa mengenang sosok Adjie. "Orang yang tegas, disiplin, dan detail sekali. Figur ayah yang sangat cinta sekali kepada anak-anaknya dan keluarganya. Dia kalau ke lapangan bermain bola sering kali ngajak anak-anaknya. Saya kehilangan sosok striker hebat," tutur Rico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com