Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandhy Sondoro: Saya Menyanyi dengan Tulus...

Kompas.com - 08/02/2011, 12:22 WIB
Pengantar Redaksi

Nama Sandhy Sondoro relatif baru dalam kancah dunia musik anak negeri. Namun, pemunculannya di Java Jazz 2010 menjadi magnet bagi ajang musik jazz terbesar itu. Sejak itu pula namanya mulai terkenal. Para penggemarnya pun semakin memanjang.

Sandhy memang unik. Niat belajar arsitektur di Jerman ternyata malah merintis musik di negeri itu. Dia pernah mengamen di jalanan Berlin. Namanya merangkak hingga di sejumlah negeri Eropa, Sandhy muncul di kafe-kafe maupun acara musik televisi.

Kini Sandhy seperti mendayung sekali kayuh dua pulau terlewati. Namanya semakin mendapat tempat di antara penikmat musik jazz Indonesia. Jalan untuk berkarier di dunia musik internasional pun kini terbuka lebar.

***

Mas Sandhy lebih memilih berkarier di Jerman/luar negeri atau di Indonesia? Bagaimana pendapat Mas Sandhy tentang industri musik Indonesia yang kini dikuasai band-band pop melayu? (Diana Laurencia, xxxx@yahoo.com)

Saya memang memulai karier bermusik saya di Jerman. Namun, saya tidak membatasi ruang/tempat bagi musik saya. Semakin jauh dan bisa diterima, di sana saya akan bisa hidup. Pendapat saya baik-baik saja, tergantung pendengarnya gimana mereka memilih. Musik memberi sentuhan pada kualitas hidup. Musik yang baik bisa memberi kualitas hidup yang baik.

Apakah Mas Sandhy berkeyakinan musik adalah jalan hidup? (Irmansyah, Kisaran, Medan)

Sejak 12 tahun terakhir hidup saya lebih bertumpu pada musik. Panggilan hati yang saya jalani dengan tulus. Bermusik adalah terbaik yang saya bisa lakukan yang, Alhamdulillah, membuat saya bahagia.

Kenapa Anda memilih Jerman sebagai negara tempat Anda memulai karier bermusik? Saya sangat menyukai lagu Malam Biru, tolong ceritakan sedikit tentang ide saat menciptakan lagu tersebut. (Hanna Della Andrea, xxxx@yahoo.com)

Awalnya tujuan saya ke Jerman adalah untuk kuliah. Setelah selesai ternyata hasrat saya untuk berkarier di musik lebih besar daripada berkarier di bidang lain. Lagu Malam Biru tercipta karena saya sering merindukan banyak hal karena saya tinggal sendiri jauh dari rumah.

Yakinkah suatu saat lagu ciptaan Sandhy akan dapat diterima di pentas musik Jerman kemudian belahan benua Eropa? (Karmani Soekarto, Jakarta)

Kita melakukan sesuatu harus yakin agar bisa mendapatkan hasil dan tidak sia-sia. Bisa menakar kemampuan kita serta memberikan yang terbaik dari diri kita, nanti akan ada yang merespons usaha kita. Go International? Tidak ada dalam kamus bermusik saya, yang penting buat saya kita harus berani untuk mandiri, keluar dari zona nyaman kita, coba belajar hal-hal baru, perbanyak pengalaman, perluas pergaulan, banyak berdoa.

Target ”go international Sandhy” akan seperti apakah? (Dwi Fadjar, xxxx@gmail.com)

Insya Allah ketika sebagian besar dunia bisa melihat musisi dari Asia tidak dengan sebelah mata. Karena sebetulnya musik dari Asia juga banyak menginspirasi dunia.

Kira-kira bisa enggak Anda keliling Tanah Air untuk mengajari anak-anak di negeri ini untuk juga bisa berkarya seperti Anda? (Zaitur Rahiem, Sumenep Madura)

Insya Allah kalau Allah mengizinkan saya untuk tur keliling Nusantara ini. Saya akan memberikan workshop di setiap kota yang saya singgahi untuk anak- anak Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com