JAKARTA, KOMPAS.com -- Dari panggung Jakarta Convention Center, Selasa (15/2/2011) malam, diva pop asal Malaysia, Sheila Majid, yang menggelar konser Sheila Majid 25 Years Radiance Celebration Live in Jakarta, memberi pesan penting tentang persahabatan yang perlu dijaga antar dua negara serumpun--Indonesia dengan tanah kelahiran Sheila. Hal tersebut tentu mengingatkan kita akan hubungan diplomatik kedua negara yang sering memanas.
Pesan damai itu diucapkan dua kali oleh penyanyi kawakan tersebut, ketika ia menyuguhkan "Dengarkanlah" (lagu ke-10) dan "Bunyi Gitar" (ke-13). "Aku berkolaborasi dengan musisi Indonesia dan Malaysia, dan siapa bilang ini malah bikin berantem, hah? Berikutnya lagu ini terinspirasi oleh kalian, para penggemarku," tutur Sheila sebelum "Dengarkanlah" dinyanyikannya.
Usai membuai para penonton dengan lagu-lagu bertempo lambat, Sheila memanjakan para penyuka musiknya dengan lagu bertempo cepat yang diiringi musik dengan aransemen blues. "Sekarang waktunya berpesta. Ayo semuanya yang duduk berdiri, sebelum kalian keram," pinta Sheila sambil berseloroh sebelum intro "Bunyi Gitar" dimainkan.
Pada pertengahan lagu, Sheila memberi sebuah kejutan dengan mengundang gitaris I Wayan Balawan dari Bali untuk naik ke pentas. Balawan, yang berjalan dari tribun penonton di barisan paling atas, langsung menyuguhkan permainan gitar elektriknya dengan distorsinya. Sheila mengulang kembali pesan persahabatannya ketika Balawan saling mengisi permainan gitarnya bersama gitaris asal Malaysia Adjee. "OMG (oh my God)... OMG... ada Balawan, saya harus kabur," canda Sheila. "Kita beri mereka tepuk tangan. Saya bilang kan, mereka tidak akan berkelahi," lanjutnya.
Tak hanya itu, Sheila juga menebar aroma nostalgia dalam konser yang dibukanya pada pukul 20.15 WIB itu dengan permainan video mapping sebelum lagu-lagu "Ada-ada Saja", "Memori", "Kasih", "Hasrat Cinta", dan "Tua Sebelum Waktu" disajikan secara medley. Sheila pun tidak luput mengungkapkan perasaan bahagianya begitu mendapat sambutan hangat dari para penonton yang berjumlah kira-kira 2.500 pada malam itu.
"Selamat malam Jakarta, apa kabar semuanya," seru Sheila. "I love you," sambut para penggemarnya. "Ya, I love love you too, saya senang ada di sini bersama kalian, untuk menikmati pertunjukan 25 tahun berkarier saya, dan saya belum pernah tampil seperti ini," sambung Sheila sebelum "Hadirmu", "Kerinduan", "Emosi", "Inikah Cinta", "Embun", dan "Engkau Laksana Bulan" digulirkannya.
Sheila, yang terlihat sempat kurang lepas bernyanyi pada awal pertunjukan tersebut, mencoba mencairkan suasana dengan menyeberang ke barisan tribun VIP melalui anak-anak tangga yang disediakan. "Saya pengin kenalkan komposer lagu saya. Dia teman baik saya, tapi dia orangnya sudah tua. Dia sudah menemani perjalanan karier saya selama ini. Dia adalah Oddie Agam, tapi saya panggil dia Agam," terang Sheila sambil melantunkan "Aku Cinta Padamu", yang dicipta oleh Oddie, sebelum bergeser ke lagu-lagu "Ku Mohon" dan "Cinta Jangan Kau Pergi".
Sheila juga menyapa vokalis kawakan Tanah Air Vina Panduwinata. Bahkan, Sheila meminta Vina untuk naik ke panggung dan bernyanyi sepenggal lirik lagu "Dia". "Sebelum saya menjadi penyanyi, saya suka menyanyikan lagu berikut ini, karena saya begitu terinspirasi olehnya. Tapi, sampai akhirnya saya dewasa, dia malah menjadi sahabat saya. Dia lah Vina Panduwinata," kenang Sheila. "Mana Vina, mana suaranya? Oh ya, terlalu mahal mendengar suara Vina. Ini 'Dia' untuk kamu," sambungnya.
Tak berhenti di situ, konser tersebut tentu tidak lengkap jika tidak ada lagu "Antara Anyer dan Jakarta", ciptaan Oddie Agam. Karena itu di urutan ke-15 pada repertoarnya malam itu, Sheila menggelindingkan lagu tersebut. Pertunjukan lalu ditutup dengan "Warna", "Manusia", "Legenda", dan "Sinaran".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.