JAKARTA, KOMPAS.com — Kesabaran penggemar Iron Maiden untuk bertemu idolnya akhirnya tertumpah di Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta, Kamis (17/2/2011) malam, saat Bruce Dickinson membuka konser "The Final Frontier World Tour 2011" dengan lagu "The Final Frontier". Dickinson membuat kerinduan penggemar Iron Maiden benar-benar terwujudkan.
Setelah "The Final Frontier", Bruce Dickinson (vokal), Steve Harris (bas), Dave Murray (gitar), Janick Gers (gitar), Adrian Smith (gitar), dan Nicko McBrain (drum) langsung menggebrak dengan tiga nomor sekaligus, yaitu "El Dorado", "2 Minutes to Midnight", dan "Coming Home".
"Apa kabar kalian malam ini? Ini pertama kali kami bermain di Jakarta untuk membawakan lagu-lagu album The Final Frontier," sapa Dickinson.
Sampai beberapa kali Dickinson tampak berusaha melakukan komunikasi dengan penonton. Bahkan, di lagu ketiga, "2 Minutes to Midnight", semua penonton diajak untuk kompak bernyanyi ditemani tata lampu yang dimainkan dengan apik mengikuti reff-reff lagu tersebut hingga menjadi kor yang sangat riuh. Sempurna.
Keriuhan itu berulang saat Iron Maiden memainkan "Fear of the Dark". Penonton tampaknya semakin dibuat panas oleh Dickinson dan kawan-kawannya. Semua bernyanyi, berjingkrak, dan berteriak sekencang-kencangnya.
Stamina yang "gila"
Sebanyak 16 lagu dibawakan tuntas oleh Iron Maiden, yaitu "The Final Frontier", "El Dorado", "2 Minutes to Midnight", "Coming Home", "Dance of Death", "The Trooper", "The Wicker Man", "Blood Brothers", "When the Wild Wind Blows", "The Evil That Men Do", "The Talisman", "Fear of the Dark", "Iron Maiden", "The Number of the Beast", "Hallowed Be Thy Name", dan "Running Free". Maka, sejak awal konser itu dibuka, kerinduan penggemar band heavy metal asal Inggris itu tampak terwujudkan.
Terwujudnya kerinduan semakin menjadi-jadi, apalagi tatkala Dickinson terus memanaskan penonton lewat aksi-aksinya. Ia seolah tak habis energi untuk berlari ke hampir semua sisi panggung dengan lincah, selincah lengking suaranya.
"Itulah hebatnya Dickinson. Dia pakai suara perut dan staminanya masih prima sekali. Ini membuat kita juga semangat menyaksikannya," komentar John Deacon, salah seorang penonton, kepada Kompas.com di antara bising musik.
Selain sang frontman, aksi-aksi mengagumkan dari para penggawa Iron Maiden lainnya juga tak kalah mendapat perhatian dan tepuk tangan riuh dari penonton. Aksi duet gitaris Dave Murray dan pemain bas Steve Harris, misalnya. Keduanya terlihat solid sehingga selalu membuat penonton histeris. Apalagi ketika ketiga gitaris saling berdiri berjajar atau masing-masing mengeluarkan gaya sendiri-sendiri dalam memainkan melodi gitar yang bersahut-sahutan, penonton langsung memberikan aplaus.
"Teriaklah untukku Jakarta!" kata Dickinson yang lantas disambut teriakan penonton. Habis berucap demikian, meluncurlah hit lawas mereka, "Iron Maiden". Lagi-lagi, band yang dibentuk di Leyton, Inggris, pada 1975 ini menampilkan atraksi mengejutkan dengan masuknya robot raksasa simbol Iron Maiden, Crazy Eddie, ke atas panggung. Bahkan, di ujung lagu itu usai, Janick menambah aksi menjadi semakin menggila dengan memutar-mutarkan gitarnya di udara.
Seusai lagu ke-13 berikut aksi penutupnya yang mengejutkan itu, penonton seolah dibuat "terkecoh" oleh Iron Maiden. Pasalnya, Dickinson sudah mengucapkan kata, "Thank you!". Sang penabuh drum pun telah melemparkan beberapa buah stiknya ke penonton, sementara para personel lain juga melepaskan semua alat musik dari badan masing-masing kemudian pergi ke balik panggung. Seisi panggung juga telah berubah menjadi gelap gulita.
Sontak, penonton pun meminta Iron Maiden kembali tampil. "We want more, we want more!" teriak penonton dari seluruh area konser.
Hanya satu menit berselang, lampu kembali menyala. Tiga gitaris, Dave, Janick, dan Adrian, langsung beraksi memainkan melodi menyambut tata lampu yang kembali berpijaran.
Iron Maiden kembali menggebrak dengan "The Number of the Beast", yang ternyata telah ditunggu dan langsung dielu-elukan oleh penggemarnya. Hingga tersisa dua lagu, energi Dickinson dan kawan-kawan masih tak juga habis. Bahkan, ketika menutup konser dengan "Running Free", Dickinson masih memperpanjang durasi lagu itu dengan mengenalkan satu per satu personelnya kepada penonton.
"Saya rasa, satu waktu saya akan kembali dan Anda akan bertemu lagi dengan kami," ujar Dickinson sebelum benar-benar menutup konsernya jelang dini hari tadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.