Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspirasi dari Bertie

Kompas.com - 20/02/2011, 04:03 WIB

Menonton The King’s Speech, bersiaplah untuk ikut terengah menyaksikan ”Bertie”—nama panggilan keluarga untuk Albert Frederick Arthur George, putra kedua Raja Inggris George V—menyelesaikan kalimatnya dengan susah payah.

Gagap bagi sebagian orang kadang disembunyikan dengan membatasi pergaulan ataupun mengurangi aktivitas bicara. Namun, ketika situasi itu terjadi pada seorang raja Inggris, persoalannya menjadi tidak mudah. Di saat itu, sosok raja adalah representasi Inggris Raya yang perkasa, emporium dengan wilayah jajahan yang luas.

Colin Firth memerankan sosok Bertie dengan prima. Ia mampu membangun aura aristokrat. Namun, selapis demi selapis selubung karakternya terkelupas, dan tinggallah sosok seorang anak raja yang kesepian, haus kasih sayang, dan cemas menanggung beban sosial.

Adalah Lionel Logue (diperankan dengan memikat oleh Geoffrey Rush), terapis bicara asal Australia, yang mengungkap sosok asli Bertie yang sejak kecil menderita karena tekanan ayahnya (Raja George V) yang tak sabaran dan tidak toleran.

”Aku sebetulnya sangat suka mengutak-atik mainan pesawat, tapi ayah tak mengizinkannya,” ungkap Bertie kepada Logue. ”Aku sebetulnya terbiasa menggunakan tangan kiri, tapi ayah memaksaku untuk menulis dengan tangan kanan,” tambahnya. Dan masih banyak lagi kenangan pahit Bertie, yang perlahan membentuknya menjadi pribadi yang pemalu, tak percaya diri, dan selalu kalah.

Sejarah memiliki arahnya sendiri. Bertie, yang merasa aman sebagai ”anak kedua” yang tak mungkin jadi raja, harus berbenturan dengan realitas yang menakutkan. Sang ayah meninggal dunia dan kakaknya (Raja Edward VIII) memutuskan turun dari takhta karena kepincut dengan janda dua kali cerai, Wallis Simpson. Bagi Bertie, dunia seolah runtuh. Ia tak punya lagi pilihan, kecuali harus tampil di depan publik sebagai figur paling penting dalam monarki Inggris.

Hal yang paling ditakutinya, bukan saja kewajibannya untuk bergaul dan berbasa-basi dengan banyak orang, tetapi juga harus berpidato. Kecemasan semakin membuat gagapnya menjadi-jadi. Untunglah Logue tetap setia menolongnya, karena sedari awal ia melihat bahwa di balik sosok yang memelas ini terdapat karakter hebat yang bisa memimpin rakyat Inggris.

Humor

Banyak dialog di dalam film ini yang sarat humor. Ketika ditanya Logue tentang pekerjaan suaminya, istri Bertie, Elizabeth Bowles-Lyon, berupaya menyembunyikan identitas sang suami. Ia menyebut suaminya sebagai ”seorang pekerja yang harus berbicara di depan publik”. ”Ya kalau sulit berbicara di depan publik, ganti pekerjaan saja,” kata Logue enteng.

Logue menawarkan terapi yang tidak konvensional. Bukan hanya itu, dia juga menuntut perlakuan setara. Sejak awal ia mengajukan persyaratan, Bertie harus mau dipanggil Bertie, bukan ”Your Highness”. Bagi Bertie yang dibesarkan dalam lingkungan penuh tata krama kerajaan, persyaratan yang sederhana seperti itu pun perlu penyesuaian yang lama. Syarat lainnya, terapi hanya bisa berlangsung di ruang kerja Logue yang temboknya kusam dan penuh coretan.

Seperti juga alur ceritanya, akting Rush dan Firth mencapai klimaks pada saat Bertie berpidato, mengumumkan perang dengan Jerman, 3 September 1939. Adegan ini menampilkan akting puncak sang duo.

The King’s Speech pantas memenangi penghargaan Oscar. Namun, itu masih tak seberapa apabila dibandingkan dengan keberhasilan film ini menginspirasi puluhan juta anak gagap di seluruh dunia. Juga, membuka mata kita tentang pentingnya mendengarkan orang lain. (MYRNA RATNA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com