Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jennifer Kurniawan: Saya Suka Keramahan Indonesia

Kompas.com - 07/03/2011, 14:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keramahan masyarakat Indonesia yang sudah terkenal sejak dulu rupanya memikat model berdarah Jerman-Indonesia, Jennifer Kurniawan, untuk menata karier di tanah leluhurnya. Bukan hanya karena ingin mengikuti langkah sang kekasih, Irfan Bachdim, yang memilih lebih dulu melakukan naturalisasi, tapi karena darah Indonesia (dari sang ayah) yang tak bisa dihilangkan. 

Sudah tujuh kali Jennifer bertandang ke Indonesia. Ia juga merasakan betapa ia telah begitu jatuh cinta dan merasakan nikmatnya masakan khas Indonesia. Saat berkunjung ke redaksi Kompas.com di kawasan Palmerah Selatan, Jakarta, akhir pekan lalu, Jennifer berkesempatan menjawab pertanyaan reporter kanal Kompas Entertainment, Irfan Maullana, dan sejumlah pertanyaan pembaca yang dititipkan kepada kami.

Apa yang kamu rasakan saat pertama kali ke Indonesia? (Iing Sri Pamungkas, Semarang, Jawa Tengah)

Saya datang ke Indonesia pertama kali saat saya berlibur bersama orangtua saya. Saat itu saya masih kecil, seingat saya usia 10 tahun. Setelah itu saya tidak pernah lagi ke Indonesia karena tiket penerbangan dari Jerman ke Indonesia sangat mahal.

Apa kesan kamu tentang Indonesia?

Di sini (Jakarta) jalan raya sangat macet sekali, berbeda dengan di Jerman. Ini akan macet sekali saat akhir pekan ya? Selain itu Jakarta terlalu banyak asap polusi, saya bisa merasakan itu.

Apa yang Anda suka dari Indonesia?

Ya saya sangat suka dengan orang-orang di Indonesia. Mereka ramah, banyak tersenyum, sampai saya bilang ke teman saya 'kenapa mereka (orang Indonesia) semua terseyum ramah?' 'Nah, hal seperti ini yang kamu tidak akan temukan pada orang-orang Jerman. Sedih kan?

Tapi benar enggak kalau kamu sempat takut datang ke Indonesia?

Soal itu ya (pencekalan oleh salah satu organisasi kemasyarakatan)? Iya, awalnya saya takut. Saya sempat bilang ke ayah saya kalau saya datang akan diprotes, lalu ayah saya bilang kalau saya harus ditemani ke Indonesia. Namun, Irfan berhasil meyakinkan saya untuk datang ke Indonesia karena tidak akan terjadi apa-apa.

Apa makanan khas Indonesia yang kamu sukai? (Djalu, Bandung)

Hmm...untuk yang satu ini saya sangat suka nasi goreng, bakmi, atau masakan pedas. Karena di Jerman saya paling suka masakan pedas, sementara di Indonesia banyak sekali pilihan masakan pedas.

Apakah Pernah Naik Ojek?   (Tommy Rizki Prasetiyo,  Cilandak Barat Jakarta Selatan)

Saya naik ojek waktu di Solo dan Malang. Saya gunakan ojek dari stadion ke hotel, karena tidak ada transfortasi. Kalau di Jakarta belum pernah.

Apakah pernah naik ke atas Monas (Monumen Nasional)?

Itu juga belum.

Daerah mana yang paling ingin dikunjungi di Indonesia?

Bali. Saya pernah ke sana. saya juga penah Surabaya, Semarang, Solo. Nanti saya juga ingin sekali ke Bandung. Apa ada juga grup sepak bola di Bandung yang ikut LPI? Kalau ada saya mau. he...he...he...

Apakah tahu es selendang mayang?
 
Selendang mayang? Saya tidak tahu. Apa itu? Saya belum pernah tahu.

Apa kamu merasa nyaman dan akhirnya ingin memutuskan untuk menetap di Indonesia?

Mungkin saja karena karier saya memiliki masa depan yang bagus di Indonesia. Selain itu saudara saya (Kim Kurniawan-red) sudah lebih dulu meneruskan karier sepak bolanya bersama Irfan di Malang.

Di Eropa, kehidupan Jennifer seperti apa, mengingat Eropa sangat jauh beda dengan Indonesia, khususnya dalam budaya ketimuran (kesopanan dalam berbusana)? (Elmandus, Kaltim) 

Saya rasa di sini saya harus menyesuaikan diri. Saya ingin sekali berkarier di sini. Tentu saja, saya akan mengikuti budaya di sini. Saya tak akan lagi foto seksi. 

Apa pendapat kamu tentang Indonesia? (Zungzun ZB,  zunmilan***@yahoo.com)

Jujur ya, kalau di Jerman misalnya untuk jam kantor harus selalu tepat waktu. Saya rasa ini sangat berbeda dengan di Indonesia, yang harus lebih sering menunggu. Di Jerman memang sangat tegas soal waktu, kalau kamu lewat 15 menit dari janji, maka kamu akan ditinggalkan.

Wah, sebegitu ketatnyakah?

Iya, bagi kebanyakan orang (Indonesia) mungkin ini biasa. Tapi pas giliran saya telat ketika ada meeting di kantor, maka teman-teman akan bilang 'Kamu Indonesia sekali'."  

Begini, sampaiin aja, kalau aku mau minta maaf atas sikap keterlaluan ku, dulu pernah bikin page FB atas nama Jenifer Kurniawan. (Nugi, Kemang, Jakarta Selatan)

Iya, saya maafkan.

***
Tak hanya berbicara seputar keinginannya tinggal di Indonesia, Jennifer juga bicara soal foto-foto beraninya yang tersebar di dunia maya. Ia juga sempat menjawab pertanyaan dari pembaca mengani hubungan dan kesannya terhadap Irfan Bachdim, serta keinginannya bermain film.

Benarkah ia telah menerima tawaran main film horor esek-esek dengan bayaran Rp 1 miliar? Simak hasil wawancara Kompas.com dengan Jennifer Kurniawan pada sesi tulisan berikutnya.

 

Foto Lengkap klik di sini: KOMPAS IMAGES

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com