Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cinta Kami Diuji Ancaman Tsunami"

Kompas.com - 12/03/2011, 00:14 WIB

KOMPAS.com — Saat hampir semua orang berlari menyelamatkan diri karena peringatan tsunami di Manado, Sulawesi Utara, pasangan anak manusia ini tak beranjak sedikit pun dari tempat mereka berpijak. Mereka adalah Dekky Foke (25) dan Rini Langi (22), yang pada Jumat (11/3/2011) malam tadi melangsungkan resepsi pernikahan di Restoran Jumbo yang terletak dekat pesisir pantai Manado.

Bukan karena ketidaktahuan mereka akan peringatan tsunami, melainkan komitmen mereka untuk sehidup-semati yang membuat mereka tetap tegar untuk melangsungkan resepsi pernikahan yang sesuai waktu yang tertera pada undangan sama persis dengan waktu estimasi terjadinya tsunami di Manado dan sekitarnya.

"Jujur kita panik dan sangat panik waktu dengan info peringatan," ujar Dekky Foke kepada Tribun Manado seusai resepsi pernikahannya.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai PNS Pemkot Manado ini mengaku makin panik saat melihat orang-orang berhamburan ke jalan untuk melarikan diri. "Tadi kita pikir ini latihan tsunami untuk persiapan ARF-DiREx, soalnya baru dari gereja sekitar jam setengah enam langsung menuju lokasi resepsi di Jumbo," kata Dekky.

Ia dan istrinya, Rini, akhirnya mendengarkan peringatan tsunami dari radio dan saat itu mereka sudah berada di Restoran Jumbo. "Terus terang kedua pihak keluarga kami sempat berembuk dan untunglah ada teman saya yang mengerti soal hitung-hitungan tsunami, dan teman saya ini memberikan keyakinan bahwa air yang membawa tsunami tidak akan mencapai lokasi pesta," ungkapnya.

Bermodalkan spekulasi, Dekky mengaku berserah pada rencana Tuhan. "Terus terang rencana pernikahan ini kita sudah doakan dan kita yakin Tuhan punya rencana apa pun yang terjadi saat proses pernikahan ini," tuturnya.

Secara manusia, kata Dekky, dia dan Rini rasanya ingin menangis sejadi-jadinya. Apalagi, saat melihat jumlah tamu yang sedikit, padahal sudah pukul 20.00.

Acara pun dimulai pada pukul 21.00 walaupun hampir semua kursi tamu kosong. Dari perkiraan 500 undangan, hanya sekitar 100 orang yang datang. Akhirnya makanan yang disiapkan pun melimpah ruah terhidangkan dan bahkan ada yang tak tersentuh sendok.

"Ini cobaan terberat dan puji Tuhan kita mampu lewati. Mungkin ini bukti kekuatan komitmen dan janji suci cinta kami yang sudah disampaikan di altar gereja tadi," kata jebolan FISIP Unsrat ini.

Rekan Dekky dan Rini, yaitu Altin Tumengkol, Winsi Kuhu, dan Patrice Posuman, mengatakan, momen ini adalah momen bersejarah bagi kedua rekannya ini. "Ini baru bilang pasangan sejati," kata mereka.

Menurut Altin, kehadirannya karena rasa persahabatan dan estimasinya soal tsunami. "Kalau sudah ajal, mau lari ke mana pun tetap tak bisa dihindari. Jadi melihat peluang kecil tsunami Jepang ke Sulut, maka saya putuskan tetap hadiri resepsi teman karena ini sekali seumur hidup," tutur mantan Ketua Senat FISIP Unsrat ini. (Tribun Manado/Yudith Rondonuwu dan Santi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com