Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Sekda Protes 'Dedemit Gunungkidul'

Kompas.com - 17/03/2011, 16:22 WIB

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Setelah acara peluncuran film "Dedemit Gunungkidul" yang menuai protes dari warga Gunungkidul kemarin (Kamis, 16/3/2011), kini giliran Sekda dan Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul melayangkan surat ke Badan Sensor Film atau BSF, dan kepada produser film tersebut. Ia meminta klarifikasi penggunaan nama Gunungkidul dalam film tersebut.

Menurut Sekretaris Daerah Gunungkidul Joko Sasono, film itu telah memunculkan keresahan warga, terkait penggunaan nama Gunungkidul. "Saya tadi langsung melakukan koordinasi dengan bagian protokol Pemkab dan dihubkominfo, guna mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu, menyikapi keresahan warga yang semakin berkembang," kata Joko Sasono di ruang kerjanya, Kamis siang (17/3/2011).

Ia mengatakan, selama ini nama Gunungkidul sudah dipahami secara umum sebagai nama kabupaten, namun kali ini justru dijadikan judul film, yang dikaitkan dengan dedemit yang berkonotasi negatif. Hal inilah yang akhirnya mendasari Pemkab Gunungkidul memandang perlu untuk melayangkan surat permintaan klarifikasi.

Secara terpisah Ketua DPRD Gunungkidul mendukung langkah-langkah yang diambil Pemkab Gunungkidul dalam menyikapi judul film tersebut. "Ke depan aksi protes seperti yang terjadi kemarin yang berakhir dengan penyanderaan mobil para pelaku film, bukan tidak mungkin akan terulang kembali," kata Ratno Pintoyo usai memimpin sidang paripurna siang tadi.

Seperti diberitakan sebelumnya, film "Dedemit Gunungkidul" garapan rumah produksi K-2-K dengan sutradara Yoyok Dumpring ini merupakan film bergenre horor yang mengangkat cerita sosok hantu yang membunuh sejumlah orang saat berkunjung ke Gunungkidul. 

Baca Juga: Pejabat Jateng Ternyata Tenaga Honorer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com