Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piyu, antara PDS HB Jassin dan Gedung Rp 1,8 Triliun Itu

Kompas.com - 13/04/2011, 07:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kabar tentang Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di Kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta, yang terancam tutup karena keterbatasan subsidi, membuat Piyu (37) terenyuh. Maklum, gitaris band Padi ini tergolong orang yang telaten dalam pendokumentasian.

Contoh ketelatenan pengagum karya penulis Ahmad Fuadi ini terlihat dari koleksi kliping Padi sejak sebelum rekaman tahun 1996. Semua berita di surat kabar dan majalah yang memuat tentang Padi dia kliping dengan rapi.

Buat pria bernama lengkap Satriyo Yudi Wahono ini, segala bentuk pendokumentasian sangat penting. Hal tersebut juga berlaku untuk sastra.

”Tidak seperti benda-benda fisik, sastra tak lekang oleh waktu karena, saat kita membaca, itu berarti kita menyerapnya,” kata Piyu, yang tengah menyiapkan album solo.

Kepedulian terhadap kondisi Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin juga yang mendorong Piyu tampil sebagai salah satu pengisi acara dalam Konser #KoinSastra di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (13/4) ini. Dia berharap acara itu bisa menjadi pembuka jalan untuk mempertahankan PDS HB Jassin.

”Seandainya pemerintah menganggarkan Rp 1,8 triliun seperti pembangunan gedung ’itu’, ah senangnya. Pasti kita punya pusat dokumentasi yang mewah,” ujar Piyu berandai-andai, lalu tertawa. (BEE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com