Gruvi, Band Pembuka Konser Bieber

JAKARTA, KOMPAS.com — Berlian Entertainment, salah satu promotor konser Justin Bieber di Indonesia, akhirnya memutuskan untuk menghadirkan grup band Gruvi sebagai band pembuka konser Bieber di Tanah Air.

Sebelumnya, pihak promotor sempat terpikir untuk menghadirkan band SM*SH sebagai pembuka konser Bieber yang dilangsungkan di Sentul International Convention Center (SICC), Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/4/2011) nanti.  

Public Relation Berlian Entertainment Rizka mengatakan, keputusan diambil berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan melalui situs jejaring sosial Twitter. "Jadi, kita pernah coba tweet apakah setuju kalau SM*SH jadi band pembuka. Dan ternyata lebih dari 50 persen responden menyatakan tidak setuju. Selain itu, Gruvi Band didukung oleh label yang satu label dengan Justin Bieber," ujar Rizka ketika dihubungi Kompas.com melalui telepon genggamnya, Rabu (20/4/2011).

Sementara itu, ditemui di lokasi yang berbeda, personel Gruvi band mengaku kaget ketika tiba-tiba muncul penawaran menjadi band pembuka di konser Bieber. "Kaget ternyata kita dipercaya," ujar Ari—vokal, elektrik, dan akustik gitar, ketika ditemui di Studio Brotherland, Sudirman Park 8B, Jakarta, Rabu.

"Ini juga hal yang seru buat kami, excited banget sekaligus menantang. Main di salah satu event fenomenal, kaliber dunia. Pada konser nanti, yang kita akan lakukan pasti yang terbaik," tambah Derry, drumer Gruvi.

Mereka berharap penampilannya nantinya bisa memuaskan dan tidak mengecewakan penonton. Mereka berjanji akan memberikan kejutan saat konser nanti. "Tunggu dan lihat saja nanti, ha-ha-ha..." tutup Ari.

Grup band Gruvi, yang juga dinakhodai Bibus (vokal dan vokal latar), Tendra (bas dan vokal latar), serta Yudhistira (piano dan kibor), pada awal Januari lalu baru merilis album terbaru yang berisi 12 lagu dengan beberapa lagu andalan, seperti "Masih Mencintaimu", "Palsu", dan "One Night Stand".

Grup band yang bernaung di bawah label Universal Music Indonesia ini menunjuk Satrio dan Jmono dari grup band pop urban, Alexa, sebagai produser. Satrio mengungkapkan, konsep album tersebut dikerjakan dalam waktu satu bulan dengan dasar musik pop Indonesia tahun 1990-an.