Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sangkala 9/10: Kisah Derita Etnis China di Tangan VOC

Kompas.com - 06/05/2011, 20:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kekejaman penjajah Belanda melalui VOC dan antek-anteknya tak hanya dirasakan oleh kaum pribumi. Pada tahun 1740, etnis China di Tanah Air juga merasakan penderitaan yang sama ketika Gubernur Batavia memutuskan membantai keturunan Tiongkok, yang dianggap meresahkan para pejabat di bawah pemerintahan Ratu Victoria.

Keresahan VOC itu muncul semenjak pendatang dari China mulai maju di sektor ekonomi lewat perdagangan beras, bahan makanan, dan obat-obatan, yang membuat Belanda merasa tekor. Akhirnya, VOC, melalui Gubernur Batavia, membuat rencana untuk membantai orang-orang China di Batavia. Akal bulus pun dikeluarkan VOC untuk menghasut para pemimpin golongan pribumi dengan sekantong gulden. Namun, kebijakan pembantaian yang dikeluarkan Gubernur Batavia itu langsung ditentang oleh Madi bin Somad, seorang guru silat keturunan Betawi asli Bidara China, bersama anaknya, Said, dan tiga murid setianya.

Madi mengatakan bahwa pembantaian etnis China bukanlah solusi untuk melanggengkan monopoli dagang yang dibentuk kongsi VOC. Madi justru berharap Gubernur Batavia memindahkan perkampungan China ke daerah Tambun. Namun sial, Gubernur Batavia justru tak sependapat. Bahkan, status Madi bersama Said dan tiga muridnya disamakan dengan pendatang dari China.

Sementara itu, pihak etnis China bukan tidak memberikan perlawanan. Lili, seorang gadis keturunan Tiongkok yang ibunya seorang penjual obat tradisional, merasa kekejaman VOC harus dihentikan. Bentrokan antara Lili dan serdadu VOC akhirnya tak terelakkan lagi, hingga akhirnya Said muncul dan membela Lili.

Semenjak itu pula akhirnya pertemuan Said dan Lili berlanjut dan tumbuh perasaan cinta di antara derita etnis China di tangan VOC.

Adalah anggota Ikatan Abang None Jakarta (IANTA) yang mencoba melukiskan penderitaan etnis China di tangan VOC lewat drama musikal Sangkala 9/10. Drama tersebut dipentaskan mulai Kamis, 6 Mei 2011, sampai 8 Mei 2011 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Drama musikal Sangkala 9/10 yang diproduseri Maudy Koesnaedi dan digarap oleh sutradara Adjie NA. Tata panggung ciamik dalam drama yang dipentaskan setiap 20.00 WIB ini adalah hasil sentuhan penata artistik Oleg Sanca Bachtiar. 

Untuk menikmati sajian drama musikal tersebut, publik cukup membeli tiket yang dibanderol mulai Rp 150.000 hingga Rp 450.000. Penonton tak hanya dibuat mengharu biru lewat jalan cerita drama. Di samping itu, suguhan musik Betawi dan musik etnis akan terus memanjakan telinga pengunjung selama dua jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau