Boyce Avenue: Di AS dan Eropa Juga Banyak Ancaman Bom

JAKARTA, KOMPAS.com -- Boyce Avenue, grup musik yang dihuni oleh tiga bersaudara Manzano, Sabtu (9/7/2011) tampil untuk kedua kali di Indonesia. Band dari Florida, AS, ini tetap menggelar pertunjukan mereka dalam LA Lights Indiefest Festive Sound 2011, di Jakarta, meski peristiwa peledakan bom masih saja terjadi di negeri ini.

"Kami selalu bepergian ke mana-mana dan sudah bepergian ke mana-mana. Menurut kami, kami akan baik-baik saja," tutur Fabian, gitaris sekaligus vokalis pendukung, yang hadir dalam acara meet and greet Boyce Avenue, Sabtu (9/7/2011) siang di Hotel Sultan, Jakarta, menjelang penampilan mereka dalam Indiefest Festive Sound 2011, Sabtu malam di Lapangan D Senayan.

Lagipula, disambung oleh Alejandro, sang vokalis, yang selalu mengenakan topi, Boyce Avenue tidak pernah sama sekali mengidentikkan suatu negara dengan bom. "Kami enggak pernah dengar bahwa Indonesia itu identik dengan bom," ucap Alejandro. "Jika terus berpikir demikian, mungkin kami tidak akan pernah mencoba sesuatu yang baru dengan konser di tempat-tempat yang baru seperti baru-baru ini di Filipina dan sekarang di Indonesia. Di Eropa dan AS saja juga banyak ancaman bom yang diberikan kepada kedua negara," ucapnya lagi.

Karena itu, Alejandro dan Fabian--yang membentuk grup tersebut sejak 2007 bersama Daniel (bas dan perkusi), yang tidak bisa hadir di Jakarta--tetap datang lagi untuk menghibur di Jakarta. "Apalagi kami di sini hadir untuk memenuhi undangan. Kami juga mau melihat semangat fans Indonesia yang gila-gila," ujar Fabian.

Sebelumnya, sebagaimana dipaparkan oleh keduanya, Boyce Avenue pernah tampil di Indonesia, namun tidak dalam konser besar. "Baru kali ini kami konser besar di Indonesia," terang Fabian.